Mata para suporter yang hadir di tribun GOR Bulungan tertuju pada sejumlah dancer yang hendak memasuki lapangan. Mereka adalah Albatros, dance team dari SMA Al Jabr yang akan tampil pada UBS Gold Dance Competition, Sabtu 8 Oktober 2022.
Albatros menampilkan koreografi yang selaras antar dancer serta memadukan kostum tari tradisional sekaligus hip-hop. Penampilan mereka berhasil memanjakan para penonton. Teriakan dukungan pun terdengar kencang dari tribun.
Dane leader Albatros, Neyia Natanya menyebut hadirnuya tari tradisional di tarian mereka tidak lepas dari nilai-nilai yang mereka anut di sekolah. Terus memajukan budaya lokal menjadi hal yang dipegang teguh oileh Neyia serta dancer Albatros lainnya. Namun, tarian yang mereka suguhkan hari ini didominasi oleh hip-hop.
"Hadirnya tari tradisional itu tidak lepas dari nilai yang dianut oleh sekolah kami dimana kami harus terus memajukan budaya lokal. Tapi di penampilan tadi kami memang lebih condong ke hip-hop," sebut Neyia.
Dalam tarian Albatros, mereka mencoba keluar dari zona nyaman mereka. Hal ini mereka tempuh melalui permainan properti serta kostum yang mereka kenakan. Perpaduan tari gunungan serta tari panahan jadi 'permainan' kostum serta penampilan yang berhasil mencuri perhatian. Albatros juga menaruh sentuhan tarian modern di kostum mereka.
"Kami mencoba keluar dari zona nyaman kami dengan cara 'bermain' dengan properti, kostum, dan perpaduan tradisional di penampilan tadi. Kami juga menaruh sentuhan modern dance baik di kostum maupun konsep," lanjut dancer yang akrab disapa Natila itu.
Ketika ditanya mengenai persiapan mereka, Natila mengaku tidak sampai satu bulan. Koreografi yang Albatros tampilkan hari ini murni kreativitas para dancer nya. Natila mengaku dirinya beserta dancer Albatros lainnya tidak merasakan gugup sama sekali baik sebelum atau ketika tampil.
"Persiapan kami kurang dari satu bulan. Kami siapkan koreo bareng-bareng tanpa adanya koreografer. Jujur aja kami tidak ada kegugupan baik sebelum maupun ketika tampil," tegas Natila. (MRS)