Proses. Begitulah tema besar yang dibawakan oleh tim dance SMA Tiara Kasih Jakarta. Sedangkan SMAN 112 Jakarta mengusung konsep "Girlie" untuk gelaran Azarine DBL Dance Competition 2025 West Jakarta.
Arcane -tim dance asal SMA Tiara Kasih Jakarta- membawakan konsep tarian yang terinspirasi dari film genre action musical dengan nuansa Korea asal Amerika Serikat, yakni K-Pop Demon Hunters.
Melalui film ini, Arcane menjelaskan bagaimana cara seseorang berproses memperbaiki dirinya sambil dibimbing oleh satu sama lain.
Menurut Anora Velicia Olimpia, salah satu anggota Arcane, keberanian mereka dalam menyampaikan pesan dua sisi menjadi hal yang membedakan mereka dengan tim dance lainnya.
"Kita bisa bawa dengan cara yang beda gitu lho, kita bisa bawa dengan cara yang happy sama yang fears," kata Anora.
Melanjutkan legasi kakak kelas dan alumni menjadi motivasi Arcane tampil hebat di depan penonton menurut Anora.
"Kita tuh banyak belajar dari alumni-alumni kita yang pernah tampil di DBL, terus juga kita dikasih saran, dibantuin cara latihan, cara tampil, makanya kita bisa pede (percaya diri)," ujar Anora.
Namun untuk dukungan pribadi, Anora mengaku termotivasi oleh teman kecil dan orangtuanya yang hadir saat ia tampil. "Mereka sih bilang just do your best, mau salah-pun tetap coba aja jangan nyerah," katanya.
Baca Juga: Perpaduan Sejarah dan Fantasi. Aksi F1rst Dance Crew dan The Moonlightz Meriah!
Penampilan perdana tim dance SMAN 112 Jakarta di Azarine DBL Dance Competition 2025 West Jakarta
Sementara itu, Pibles - tim dance asal SMAN 112 Jakarta0 juga membawakan tema yang tidak biasa, yaitu tema "Girlie". Tema ini menggambarkan situasi seorang wanita yang harus percaya diri saat dekat dengan seorang pria.
Raisa Dinara, sebagai salah satu anggota Pibles mengaku bahwa tema uniknya tersebut bukanlah tema awal yang ingin mereka bawa.
Tema "Girlie" mereka tentukan tepat setelah TM (technical meeting) Azarine DBL Dance Competition 2025 West Jakarta, saat mereka diharuskan untuk membawakan lagu dan tema yang selaras dengan produk tabir surya Azarine.
Tema awal yang mereka ingin bawa adalah "Greatest Showman" yang terinspirasi dari film genre musical/ thriller asal Amerika Serikat pada tahun 2017 silam, "The Greatest Showman".
Walau hanya memiliki waktu sedikit untuk mempersiapkan penampilan perdananya di panggung DBL, Raisa dan Pibles berikan persiapan dan performa terbaik mereka, dengan mengutamakan proses dibanding kemenangan.
"Target DBL tahun ini kita gak mengharapkan juara, tapi kita mau kasih tahu bahwa sekolah kita bisa masuk DBL," kata Raisa.
Raisa juga berharap agar penampilan perdana tim dance sekolahnya di panggung DBL dapat menjadi motivasi bagi anggota-anggota Pibles kedepannya.
"Jadi kalo misal mereka udah kepilih, mereka gak usah takut, karena kita aja walaupun persiapannya sebentar kita berani, kita berhasil gitu," ujar Raisa.
Dengan waktu persiapan kurang dari satu bulan, Pibles memanfaatkan dua minggu terakhir mereka dengan latihan setiap hari demi mamatangkan persiapan, dan berhasil tampil memukau di depan penonton Azarine DBL Dance Competition 2025 West Jakarta.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)
Penampilan tim dance SMA Tiara Kasih Jakarta dan SMAN 112 Jakarta di Azarine DBL Dance Competition 2025 West Jakarta bisa disaksikan lewat tayangan ulang di bawah ini