Honda DBL with Kopi Good Day 2025 South Sumatra bukan hanya sekadar kompetisi. DBL Palembang menjadi wadah studentt athlete asal Sumatra Selatan untuk menaruh mimpinya.
Beberapa dari mereka bahkan menanti bisa berlaga di sana. Termasuk dengan Zaki Novran Saputra, penggawa SMA BSI Palembang. Ini menjadi debut tim putra SMA BSI Palembang di ajang DBL Palembang.
Musim lalu Zaki terdaftar sebagai penggawa SMA BSI Palembang di tim 3X3 untuk AZA 3X3 DBL Palembang.
“Momen ini memang sudah aku tunggu-tunggu dari lama, Kak,” ujarnya. Sayang pasukan BSI gagal membawa pulang kemenangan.
Baca juga: Cik Nyimas Melawan Komplikasi Demi Wujudkan Mimpi Zaki Main di DBL
Bertemu dengan SMAN 1 Unggulan Muara Enim, putra BSI kalah dengan skor 27-37.
Di gim tersebut Zaki memasukkan 8 poin dan 8 rebound.
“Bisa main di DBL itu impian aku. Kayak akhirnya tercapai. Salah satu mimpi aku jadi kenyataan,” ungkapnya.
Mimpi Zaki sederhana. Bisa bermain di DBL Palembang bareng teman-temannya.
Perjalanan Zaki menjemput mimpinya pun dikawal oleh sang ibu, Nyimas Dewi Arimbi.
Melihat perjuangan anaknya, Cik Nyimas -begitu ia kerap disapa- juga mengawal setiap langkahnya.
“Zaki itu pengen banget buat main DBL. Semangatnya dia buat ikut DBL itu begitu besar. Saya juga pengen buat lihat dia main di DBL,” ceritanya.
Cik Nyimas lantas menambahkan, “Meski belum bisa lolos ke babak Fantastic Four, Zaki dan teman-teman sudah bekerja keras. Penuh dengan air mata dan keringat,”
Perasaan bahagia terpancar di wajah Bu Nyimas. Penantian beliau mengawal dan menjaga mimpi anaknya agar tak padam.
“Saya bangga. Apalagi Zaki selalu bilang ke saya kalau dengar suara saya di pinggir lapangan, dia makin semangat. Setiap dia tanding saya selalu usahakan buat datang,” terangnya.
Ya, pada gim pertama yang berlangsung Senin, 15 September, Bu Nyimas bukan sekadar menonton. Beliau juga merapal doa agar jalan dan mimpi anaknya dipermudah.
“Bukan deg-degan lagi. Saya di kuarter akhir itu sampai zikir. Saya lihat Zaki sempat nagis di kuarter akhir. Saya ikut nangis. Mungkin dia berpikir kalau saya kecewa karena Zaki gak bisa menang,” cetusnya.
Pada momen-momen itu bahu Bu Nyimas menjadi tempat Zaki mengisi kembali semangat yang redup. Menopang Zaki untuk tetap berdiri dan tak menyerah.
“Saya peluk dan berbisik ke Zaki. Jangan nangis kuatkan hati. Masih ada tahun depan. Insha Allah tahun depan ada bonus dari Allah,” kelakarnya.
Benar kata S.M. Mochtar, Kasih Ibu memang sepanjang masa. Heads up, Zak.
Profil Zaki Novran bisa kalian cek di bawah ini.