Tim SMAN 2 Surabaya juga punya tradisi saat bulan Ramadan. Pada tahun-tahun sebelumnya mereka selalu menggelar training camp. Namun tahun ini kondisinya berbeda.

Pandemi covid-19 membuat Smada Surabaya harus membatalkan agenda rutinan sejak 2015 itu. Sebagai gantinya, sang pelatih, Dhimas Aniz memberikan porsi latihan individu selama #dirumahaja.

Tak hanya agenda TC yang batal, coach Dhimas menambahkan bahwa ada beberapa kegiatan lain yang terancam ditunda, bahkan gagal terealisasi tahun ini.

"Harusnya tahun ini Smada mau menerapkan program baru semacam cocahing clinic. Targetnya untuk SMP dan SD di bulan depan," jelasnya.

Terkait menu latihan pemainnya selama di rumah, coach Dhimas berfokus tentang strength dan fundamental. Melalui aplikasi video call, ia rutin memantau perkembangan tim besutannya.

"Untuk sekarang masih program latihan online at home. Targetnya adalah agar kemampuan mereka bisa naik 75 persen," terang pelatih 27 tahun tersebut.

Pada bulan suci Ramadan ini ia punya harapan besar agar pandemi coronavirus segera berakhir. Sehingga tim basket Smada Surabaya bisa berlatih kembali. "Kami ingin meneruskan program latihan yang selama ini tertunda," kata pelatih tim putra Smada sejak 2015 itu.(*)

Yuk beli kaus 'DBL Region' dari Mainbasket untuk Bersatu Saling Bantu Penanganan COVID-19. Selengkapnya klik banner di bawah ini.


Populer

Biak Mendobrak (3): Jerih Payah Jualan di Pantai Demi Bisa Tampil di Jayapura
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Pertama Kali Ikut DBL Camp, Efrael Yerusyalom Dapat Teman dari Berbagai Daerah
To The Future: Lulus dari SMA, Nora Sibuea Incar Ilmu Komputer UGM
Drill Favorit Dominique Evelian Selama DBL Camp 2024