SMAN 6 Garut terpaksa menelan pil pahit dalam Honda DBL West Java Series 2019. Mereka gagal melaju ke babak big eight usai kalah tipis dari SMA Santo Aloysius Bandung 33-39.

Segala upaya telah dikerahkan oleh Duta--julukan SMAN 6 Garut--demi memperpanjang langkah mereka dalam kompetisi antarsekolah itu. Tetapi tetap saja mereka harus mengakui keunggulan lawan. Aloy lebih mendominasi pertandingan hari itu.

Evaluasi besar-besaran telah dilakukan oleh tim pelatih. Hasilnya mereka menemukan masalah pada fisik para pemain.

"Kami harus siapkan fisik lebih baik lagi, karena kemarin kami kalah fisik dari Aloy. Kami keteteran terutama di kuarter terakhir,” ungkap coach Akhmad Husaeni.

Tim sudah mencoba mengejar ketertinggalan itu. Dalam beberapa bulan terakhir coach Husaeni menggenjot fisik pemain supaya lebih tahan banting.

Permasalahannya ketika pemain sudah lebih baik, pandemi covid-19 datang. Alhasil saat ini Smanam tidak ada lagi latihan di lapangan seperti sekolah-sekolah lainnya.

"Untuk latihan kami ada program homework yang sifatnya individual," jelas coach Husaeni.

Setiap pemain diminta untuk mengirim video latihan mereka. Hal ini dilakukan agar pelatih bisa memastikan program benar-benar dijalankan di rumah.

Bentuk program latihan ini memang tidak bisa dikatakan efisien seratus persen. Tetapi setidaknya ada aktivitas selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung.(*)

Populer

Biodata Mahalini, Jebolan Indonesian Idol yang akan Tampil di DBL Fest 2024
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Etnis Marind-Anim: Pewaris Gen ’Raksasa’ dan Postur Atletis
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024