DBL Play Skills Competition benar-benar memberikan kesempatan para siswa di seluruh negeri untuk membuktikan kemampuan basketnya. Ini pula yang dirasakan Mario Nelson, salah satu peserta dari SMAN 1 Wamena.
Begitu mendengar ada DBL Play Skills Competition yang bisa memberikan kesempatan setiap anak untuk menunjukkan kemampuannya, Nelson senang. Ia langsung tertarik ikut karena termotivasi menampilkan kemampuan terbaiknya. Sebab, selama ini ia tidak dapat kesempatan mengikuti kompetisi Honda DBL.
Kata Nelson, di kotanya, pemerintah daerah (pemda) memberikan bantuan untuk sekolah agar bisa ikut kompetisi Honda DBL. Namun bantuan itu diberikan secara bergiliran. Tahun lalu, hanya tim putri SMAN 1 Wamena yang bisa berpartisipasi di Honda DBL. Nelson pun gagal tampil di kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia itu.
"Pemda memberikan bantuan karena kan butuh dana besar karena sekolah kami jaraknya jauh dari venue. Makanya ketika ada DBL Play Skills Competition aku seneng banget. Aku jadi bisa main basket lagi," ungkap Nelson.
Nelson yang mengaku anak seorang petani ini sudah lama suka basket. Baginya basket sudah seperti bagian hidupnya. Sehari tanpa memegang bola pun rasanya sangat fals.
Dari basket ia ingin mencari prestasi sebanyak mungkin. Pasalnya, Mario Nelson punya mimpi untuk bisa melanjutkan studi di luar Jayawijaya. "Makanya hampir setiap hari aku latihan. Biar punya banyak bekal di tim kampus mendatang," tambahnya.
Terkait persiapan mengikuti DBL Play Skills Competition, Nelson mengaku memiliki drill khusus. Oleh karena skill fundamental jadi pokok dari kompetisi ini, ia pun berupaya terus memperbaiki gerakan basketnya.
Salah satunya dengan terus melakukan latihan finishing dan ball handling. Dalam satu sesi, ia bisa menghabiskan berjam-jam latihan hanya untuk memperbaiki gerakan maupun sense-nya. "Karena di DBL Play SC ini aku bisa lihat kompetitor lain, jadi aku juga bisa belajar dari mereka. Makanya aku semangat banget bisa ikutan ini," tutupnya.(*)