Tim putra SMKN 4 Mataram, hampir dipastikan bakal kembali berlaga di kompetisi DBL 2021 West Nusa Tenggara Series. Bahkan, asisten pelatih tim ini, Muhammad Antonio cukup percaya diri membawa SMKN 4 melenggang hingga final.
Antonio sendiri merupakan mantan pemain SMKN 4. Pada musim 2019 lalu, ia masih membela almamaternya. Kini ia juga bakal berjibaku melalui bangku kepelatihan.
"Kalau bicara target, harus juara di DBL 2021 ini," tegas cowok berusia 19 tahun itu. Ia sadar untuk mewujudkan target itu tidak mudah. Banyak tugas yang diembannya, termasuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang selama ini ada di tim SMKN 4 Mataram. Salah satu PR itu adalah soal individualisme para pemainnya. Baginya PR itu bukan hal yang tidak mungkin untuk diperbaiki. Apalagi, Antonio melihat timnya musim ini memiliki potensi lebih hebat.
"Tantangan tersulit kami di DBL 2021 ini menyatukan tim, agar saling percaya satu sama lain dan tidak egois,” tandasnya. Untuk membenahi itu, ia dan tim kerap melakukan scrimmage baik antara internal tim maupun mengundang lawan lainnya di sekitaran lingkungan sekolah.
"Kami atur lagi dengan menilai perfoma mereka ketika scrimmage. Dari situ kami bisa saling perbaiki siapa yang masih egois di tim,” timpalnya.
Bukan hanya itu saja yang jadi catatan Antonio. Ia juga cukup menyoroti soal asupan para pemain. Memang tidak ada aturan khsusus. Tapi, ia cukup bawel pada pemainnya untuk tetap mengonsumsi makanan sehat, serta tidak begadang. Terlebih di kondisi pandemi seperti ini.
"Situasi saat ini cukup berbeda. Saya selalu mengingatkan mereka selalu jaga protokol kesehatan. Selalu mencuci tangan dan menggunakan masker waktu masuk ke tempat latihan," tegasnya.
Terkait dengan roster, kemungkinan besar tim SMKN 4 Mataram bakal menurunkan skuad mudanya. Banyak student athlete dari kelas X yang sudah sangat siap berkompetisi di DBL 2021. "Karena kebanyakan pemain muda, yang harus diperhatikan adalah harus bisa main lebih tenang. Saya selalu tekankan jangan cepat menyerah wujudkan mimpi buat bawa sekolah kita juara,” pungkasnya.(*)