SMAN 21 Jakarta sukses meredam lanju SMA IPEKA Pluit. Mereka menyudahi laga dengan skor 50-34. Hasil tersebut sudah cukup mengamankan posisi mereka di fase selanjutnya. Ada dua hal yang disoroti oleh Rizqy Almushaddieq, pelatih kepala SMAN 21 usai laga. Yaitu soal kelebihan dan evaluasi mengenai penampilan tim putranya.
Pelatih berusia 35 tahun itu memuji anak didiknya mampu menguasai pertandingan. Melalui small man-nya mereka efektif di paint area lawan. Itu tercatat dari torehan 32 angka yang dikemas oleh anak-anak Dust (julukan SMAN 21). Akhtar Nirwana memimpin perolehan poin terbanyak untuk Dust.
Guard bernomor punggung 8 itu kerap merangsek ke dalam pertahanan lawan. Dirinya memperlihatkan permainan cepat dari timnya. Tipikal pemain kecil yang berani masuk merusak barisan pemian besar lawan.
Pada pertandingan siang tadi itu, Nirawan mampu mengemas 16 poin, 4 rebound, serta 5 assists. Meski masih berstatus rookie kelas XI, namun coach Rizqy memepercayainya untuk tampil selama 22 menit 1 detik memimpin pasukan Dust di lapangan.
Padahal anak-anak Dust lebih dulu tertinggal pada pertandingan tadi. Pemain Iplu (julukan SMA IPEKA Pluit), Justin Darielle lebih dulu mencetak dua poin bagi timnya. Anak-anak Dust telat panas, tak lama berselang mereka langsung membalikan keadaan. Dari situ, penggawa Dust mulai melaju sampai unggul di akhir kuarter.
Kendati menang, ada catatan mengenai sisi defense, Dust. “Anak-anak masih suka turn over, entah itu kurang siap box out ataupun melakukan foul yang tidak perlu,” cetusnya. Kemenangan ini membawa mereka melaju ke babak 16 besar. Dust akan melakoni laga melawan SMA Bunda Mulia yang pada pertandingan sebelumnya berhasil menang 69-33 atas SMAN 80 Jakarta. (*)