Sama-sama Belajar dari Kekurangan di Game Pertama

| Penulis : 

Performa kurang greget tim putri SMA Kolese Santo Yusup Malang (Kosayu) di game pertama membuat coach Prasetya Citra sedikit pusing. Meski menang, ia masih belum puas melihat performa anak-anaknya saat melawan SMA Petra 1 Surabaya.

Jika menilik statistik, Kosayu bisa dikatakan jauh dari kata sempurna. Pasalnya dari 41 percobaan poin, hanya 10 di antaranya yang membuahkan angka. Bahkan mereka hanya mencetak 21,3 persen efektivitas field goals.

Melihat hal itu, coach Prasetya telah membenahi sektor serangan. Sebab mereka bertemu dengan salah satu tim kuat, SMA St. Louis 1 Surabaya (Sinlui). Jika tak menunjukkan progres di laga ini, Kosayu bisa tersingkir dari Honda DBL 2021 East Java Series.

“Lawan kami kali ini jauh lebih berat. Karena itu saya tidak ingin anak-anak menyia-nyiakan peluang yang didapat,” tuturnya.

Sama halnya dengan Kosayu, srikandi Sinlui juga dibuat kewalahan oleh SMA Nation Star Academy (NSA). Bahkan, Sinlui hampir saja meraih hasil minor jika NSA mampu memanfaatkan peluang terakhirnya.

Pelatih Sinlui Lena Anel menilai efektivitas timnya belum memuaskan. Persentase field goals Sinlui hanya menyentuh angka 28,6 persen. Selain itu, dirinya juga bakal memberikan evaluasi pada sisi defense.

“Defense Sinlui masih belum benar. Mereka hanya terpaku pada satu pemain dan takut untuk melakukan rotasi. Begitu juga soal akurasi. Hal tersebut bakal jadi perhatian terbesar saya menjelang laga kedua,” jelas coach Lena. (air)

Populer

Biak Mendobrak (3): Jerih Payah Jualan di Pantai Demi Bisa Tampil di Jayapura
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Pertama Kali Ikut DBL Camp, Efrael Yerusyalom Dapat Teman dari Berbagai Daerah
To The Future: Lulus dari SMA, Nora Sibuea Incar Ilmu Komputer UGM
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA