SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung (Smariduta) kembali mengulangi pencapaiannya di musim lalu dengan lolos ke Fantastic Four Honda DBL 2021 East Java Series. Smariduta akan all out. Sebab, jika gagal, mereka harus rela mengulang kegagalan musim 2019 saat pulang dengan tangan hampa.
Pada laga melawan SMAN 2 Surabaya (Smada) di semifinal, kekuatan Smariduta sedikit berkurang. Pasalnya, Salah satu pilar utamanya, Muhammad Yoni Rizky Firmansyah tidak dalam bugar 100 persen. Yoni mengalami cidera ankle saat melawan SMAN 2 Mojokerto di babak delapan besar.
“Yoni jadi pemain andalan tim Smariduta, tapi kondisinya masih belum bener-bener fit. Untungnya, dia dapat treatment yang tepat sehingga bisa kembali bermain di laga melawan Smarihasta. Agar bisa kembali fit, dia absen latihan kemarin untuk menjalani perawatan,” jelas Akhmad Qusnazin, pelatih Smariduta.
Terlepas dari Yoni, coach Akhmad berharap agar stamina anak didiknya bisa prima saat laga nanti. Meski masa istirahat mereka sangat singkat. Selain itu, ia mengimbau skuad Smariduta agar lebih tenang lagi saat menyerang ataupun bertahan.
Sementara itu, Smada juga tak ingin setengah-setengah dalam menjalani laga sengit ini. Bermodalkan kemenangan saat melawan Libels di delapan besar, coach Dhimaz Anis ingin mewujudkan keinginan timnya meraih juara.
Tapi sebelum menatap lebih jauh, coach Dhimaz mewanti-wanti timnya agar fokus terhadap laga semifinal ini. Mendapat jeda waktu selama sehari menuju semifinal, ia coba memperkuat defense dan offense Smada.
“Sebab saya tidak ingin mereka tampil di bawah standar seperti saat melawan Libels,” katanya.
Smada yang selalu mencetak poin diatas 40 poin pada dua game perdananya, tiba-tiba macet di laga melawan Libels. Mereka hanya mencetak 39 poin dan punya field goals yang bisa dibilang belum memuaskan. Tim yang identik dengan warna kuning itu hanya mengemas efektivitas field goals sebesar 32,1 persen. (air)