Tim putra SMA WR Soepratman tak bisa berbuat banyak saat bertemu SMA YPK Bontang di laga pembuka hari kedua Honda DBL 2021 East Kalimantan Series. Bahkan, SMA WR Soepratman selalu mengalami kesulitan dalam mencetak poin di sepanjang jalannya pertandingan. Tak ayal, YPK Bontang pun memaksa SMA WR Soepratman pulang lebih awal lewat kemenangan 29-11.

Tanpa perlu menghabiskan waktu lama untuk melakukan penyesuaian, skuat YPK Bontang tampak nyaman menjalankan instruksi yang diberikan coach Yudha Ismail. Teriakan yang diberikan Coach Yudha di pinggir lapangan, mampu dijalankan dengan baik oleh para pemainnya.

Tak hanya dalam hal menyerang, YPK Bontang juga bisa bertahan dengan baik. Bahkan tanpa cela. Praktis YPK Bontang hanya kecolongan lebih dari dua poin di kuarter tiga. Dengan catatan, itupun terjadi karena Coach Yudha melakukan rotasi tim inti.

Rapinya pertahanan YPK Bontang dibuktikan dengan catatan 12 defensive rebound dan enam steals. Kecolongan tujuh angka di kuarter tiga bukan jadi masalah besar bagi YPK Bontang. Sebab, mereka bisa membalasnya di kuarter yang sama. 10 poin berhasil dicatatkan di awal paruh kedua ini.

Namun, salah satu hal yang terlihat jelas jadi masalah bagi YPK Bontang pada pertandingan ini adalah konsistensi. Meski mengawali pertandingan dengan baik lewat 13 poin di kuarter pertama. Tapi YPK Bontang melempem di kuarter dua dan empat dengan hanya mencetak masing-masing dua dan empat poin saja.

Hal itupun diamini oleh Coach Yudha. Ia mengaku jika timnya bisa mencetak poin lebih banyak. Hanya saja, masalah nervous yang belum bisa diatasi oleh tim binaannya. “80 persen skuat kami adalah pemain yang baru ikut Honda DBL, jadi mereka masih demam panggung. Terlebih persiapan kami terganggu oleh pandemi. Sehingga masih belum bisa maksimal,” ungkapnya.  

Menyadari kekurangan timnya, ia ingin di pertandingan selanjutnya bisa skuatnya bisa tampil lebih baik lagi. "Saya akan berikan mereka keleluasaan untuk improvisasi permainan. Biar mereka bisa enjoy dan tampil lepas. Intinya jangan sampai anak-anak merasa tertekan," pungkas Coach Yudha. (*)

Populer

Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Penantian Panjang nan Sabar Samantha Wong untuk Bisa Tembus DBL All-Star 2024
To The Future: Lulus dari SMA, Vito Bratta Merapat ke Universitas Surabaya!
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya