Kurang dari dua minggu lagi, Honda DBL 2021-2022 Riau Series bakal digelar. Urung digelar pada tahun 2020 lau, otomatis membuat hadirnya banyak wajah-wajah baru pada susunan pemain dari para tim peserta. Pun demikian dengan SMAN 2 Pekanbaru (Smanda) yang juga menghadirkan pelatih baru untuk mengarungi perhelatan musim ini.
Memulai karir barunya di Smanda, Randhi Sapta Yuana, mesti beradaptasi cepat dengan materi pemain. Sebab, kurang lebih baru sebulan terakhir dirinya bergabung, ia harus mempersiapkan anak didiknya dengan maksimal demi berpartisipasi di Honda DBL seri Riau musim ini.
Ia tetap optimis timnya dapat bertanding maksimal dengan bekal yang telah ia berikan. “Adaptasi dengan pemain nggak terlalu sulit, cuma merubah pola bermain pelatih lama dengan pola bermain saya sekarang,” ungkapnya.
Sebelum bergabung di Smanda, coach Randhi sempat melatih di SMPN 17 Pekanbaru selama enam tahun. Beberapa pemain Smanda sendiri pernah menjadi anak didiknya di tim SMPN 17. Ini menjadi keuntungan besar bagi coach Randhi untuk beradaptasi dengan tim Smanda saat ini.
“Materi pemain Smanda rata-rata sudah saya kenal karena setengahnya adalah anak didik saya saat melatih di SMP itu. Tugasnya sekarang hanya harus mengulang pola permainan agar lebih terbiasa,” jelasnya.
Belum lama melatih Smanda, ternyata coach Randhi sendiri langsung menggeber anak didiknya untuk berlatih menjelang pertandingan. Terlebih, kondisi pandemi saat ini membuat fisik pemainnya menurun karena tidak ada latihan sebelumnya. “Jelang Honda DBL tahun ini, saya melatih mereka 60 persen fisik, dan 40 persennya pola bermain. Kita pun latihan seminggu 3 kali,” tambahnya.
Walaupun dihadapi banyak rintangan saat melatih, coach Randhi tetap berharap usaha ia dan anak didiknya dapat berbuah manis di Honda DBL seri Riau musim ini. “Selalu berdoa yang terbaik untuk anak-anak di lapangan, supaya mental mereka juga siap saat bertanding,” pungkasnya. (*)