Partai pembuka hari kesembilan Honda DBL with KFC 2022 East Java Series - North Region mempertemukan basket putri kebanggaan Twyster (sebutan suporter SMAN 20 Surabaya) melawan SMA Ciputra Surabaya. Laga berjalan alot  dan panas, begitu juga di tribun barat DBL Arena tempat Twyster berdiri.

Twyster berbondong-bondong memenuhi tribun barat DBL Arena dengan warna kebanggaan mereka, hijau tosca.

mereka all out mendukung tim basket putri Twenty. Mereka kompak berangkat bareng sepulang sekolah yang ada di Medokan Semampir Indah No. 119 Surabaya.

“Selain mendukung tim basket, kami sekarang ini juga sedang ngenalin Twyster ke temen-temen yang kelas sepuluh cara ngedukung yang bener itu gimana,” ujar Johnson, capo dari Twyster.

Di laga lawan SMA Ciputra itu, Twyster membawakan koreografi yang meneror secara langsung. Tulisan “Your time end here” terpampang jelas di hadapan para pemain lawannya. Teror ini seolah bisa membuat lawan gemetar.

Ditambah lagi perawakan makhluk mitologi Nordik yaitu Hel yang menjulang tinggi di tengah teman-teman Twyster. Koreo spesial itu membuahkan hasil. Sebab, tim basket putri rong puluh beberapa kali mampu mencetak poin-poin penting ketika Hel "mengawasi" jalannya pertandingan.

Ditanya mengenai persiapan koreo hari ini, Twyster mengaku sampai menginap di sekolah demi "memanggil" makhluk mitologi Nordik itu ke DBL Arena. “Guru-guru ya sempet kaget, kok sampai nginep,” tambah Johnson.

Baca Juga: Dari Cedera Hingga Doa Bersama Warnai Kemenangan Twenty

Urusan kreativitas, Twyster termasuk yang paling jago. Mereka sempat menyita perhatian publik tanah air. Sebab anthem yang mereka nyanyikan di Honda DBL 2019 sempat viral lantaran dipakai di media sosial untuk mendukung Timnas Sepak Bola, yang kala itu berlaga di Piala AFF. Sejumlah akun media sosial menyebut nyanyian lagu untuk mendukung timnas itu sebelumnya sudah dibawakan Twyster di tribun DBL Arena.

Twyster tentu bangga atas kejadian tersebut. “Kami respect pada temen-temen alumni yang sudah bikin anthem bermakna besar buat SMAN 20 Surabaya itu," kata Devan, Ketua dari Twyster.

Sudah banyak yang mengenali anthem mereka, namun Twyster tidak berpuas diri. Twyster masih ingin lebih dan harus belajar lebih banyak lagi untuk menjaga kekompakkan mereka.

Baca juga: Viral Chant Suporter di AFF, Twyster Pernah Tampilkan di Honda DBL 2019

Meskipun mampu menutup laga dengan kemenangan, Twyster masih ingin melihat basket putri rong puluh jauh lebih all out ketimbang hari ini. “Di sini kami membakar semangat kalian, jadi maine yo kudune lebih ngeyel,” tambah Devan.

Terkait koreografi yang akan dipersembahkan untuk membakar basket Twenty pada match berikutnya, anak-anak Twyster kompak menjawab: “Pokoknya ada hubungannya sama dulu-dulu," kata Devan.

Populer

Steal Dalam Basket, Mengambil Bola Dari Kontrol Lawan!
Terpilih DBL All Star 2024, Ketut Gede Bayu Prayoga: Masih Belum Puas!
Drama Caroline Regina Kejar Sidang Akhir Semester di Tengah Berjuang di DBL Camp
To The Future: Ziella Manangsang Incar Kedokteran Uncen!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA