Honda DBL with KFC 2022 East Java Series - North Region tak hanya menampilkan pertandingan yang seru. Kreativitas para pendukung masing-masing sekolah tak jarang membuat takjub siapa pun yang hadir di DBL Arena. Dua di antaranya datang dari pendukung SMK Taman Siswa Mojokerto dan SMAN 20 Surabaya.

Laga kedua tim menutup keseruan Honda DBL with KFC 2022 East Java Series - North Region, Rabu, 31 Agustus 2022. Twenty – sebutan SMAN 20 Surabaya tampil dominan di laga ini. Mereka unggul 49-13 atas Taman Siswa.

Kedua suporter juga kompak menggaungkan chant demi mendukung tim kebanggaannya. Twyster – sebutan suporter SMAN 20 Surabaya, berada di tribune barat DBL Arena. Sedangkan Ultras Skata, suporter SMK Taman Siswa Mojokerto di tibune timur.

Baca Juga: Terinspirasi Pirates of the Caribbean, SEDC Tampil Totalitas

Mereka sama-sama mengusung warna kebanggaannya. Twyster datang dengan dominasi warna hijau. Ultras Skata kompak dengan kaus hitam. Pada kuarter pertama hingga kedua keduanya kompak menyanyikan chant untuk memompa semangat para pemain. Mereka baru memamerkan koreo 3D pada kuarter ketiga.

Dari pasukan Ultras Skata, mereka menaikkan koreo bergambar serigala dengan obor api bertema monokrom. Gambar serigala seolah mengawal tim basket kebanggaannya. Tak lupa koreo bertuliskan ‘Karnamu Kami Ada’.

Ultras Skata tampil dengan koreo monokrom bertema serigala

Dituturkan penggawa Ultras Skata, Bonanza dan Yodwi, pemilihan konsep serigala memang tak ada kaitannya dengan maskot sekolahnya. Serigala dipilih karena melambangkan sosok garang dan pemberani.

“Ketika pertama kali bikin koreo. kami memang diskusi untuk memilih karakter seriga yang pegang obor api. Obor api diibaratkan seperti semangat kami yang berkobar,” jelasnya.

Tema monokrom sendiri tak sengaja mereka pilih. Karena waktu pembuatan yang termasuk mendadak, mereka akhirnya hanya menggunakan dua cat sebagai bahan pembuatan koreo. Hal ini mengatasi agar koreo cepat selesai dan segera ditampilkan di DBL Arena.

Sedangkan dari tribune barat muncul sosok Hades di koreo 3D Twyster. Koreo satu ini sengaja diusung dari ide cerita koreo nribun Twyster pada 2019 lalu. Fadil, capo Twyster, menjelaskan alur cerita koreo yang dilanjutkan dari musim 2019.

“Kalau dulu menampilkan Zeus dan Poseidon, nah sekarang kami munculkan Hades. Di sini kami hanya melengkapi demi menghubungkan konsep di 2019 lalu,” jelas Fadil.

Baca Juga: Twyster Menginap di Sekolah Demi "Panggil" Makhluk Mitologi Nordik ke DBL Arena

Mereka akan menyiapkan koreo lanjutan yang lebih memukau di match selanjutnya. Perkara bocoran desain, Fadil hanya tuturkan akan masih berkaitan dengan koreo sebelum-sebelumnya. (*)

Populer

Biak Mendobrak (3): Jerih Payah Jualan di Pantai Demi Bisa Tampil di Jayapura
Drill Favorit Dominique Evelian Selama DBL Camp 2024
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
11 Varian Rasa Kopi Good Day Yang Wajib Kamu Coba
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa