Serbamenarik! Satu kata yang dapat menggambarkan pertandingan perdana SMA Sedes Sapientiae Semarang di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Central Java-North pada Kamis, 18 September 2025.
Mereka memang berhasil menang lewat momen comeback di paruh kedua atas SMAN 3 Pekalongan dengan skor 23-21.
Namun, cerita kali ini bukan soal bagaimana sengitnya pertandingan antara kedua tim. Melainkan, tentang sosok Jessie Karen Setiawan dan Carrisa Nathania Joice Setiawan yang ternyata bukan hanya mengenal sebagai rekan setim, tapi juga saudara kandung!
Nah, Jessie Karen Setiawan atau akrab disapa Jeje sendiri merupakan kakak dari Carrisa Nathania Joice Setiawan atau Caca.
Kepada DBL Play, keduanya dengan terbuka membagikan kisah awal mula sama-sama berkiprah sebagai student athlete.
”Kalau dari dulu, aku tuh ngikut si Cici. Dulu dia sempat gambar, jadi aku ngikut gambar. Terus dia masuk SD, ikut basket. Karena aku bosan gambar, jadi aku ikut basket juga,” cerita Carrisa Nathania Joice Setiawan atau akrab disapa Caca.
Sementara, Jeje mengaku kalau ketertarikannya muncul secara tidak sengaja. “Dulu itu, cuma ikut ekstrakurikuler, terus ternyata kepilih buat kut event kemerdekaan. Akhirnya, lanjut sampai sekarang.”
Baca Juga: Sosok Kobe Bryant Jadi Inspirasi Besar Gilbert Pranoto Tekuni Basket
Selepas pertandingan, baik Jeje maupun Caca juga kerap menghabiskan waktu untuk saling berbagi pandangan soal performa masing-masing selama di lapangan.
Sebagai kakak, Jeje sendiri tak menampik kalau dirinya juga banyak belajar hal baru dari sang adik demi meningkatkan permainannya di kemudian hari.
“Kita kan saling belajar satu sama lain. Kalau di lapangan, dia (Caca) kan jadi small man. Dia atur pola permainan timnya. Jadi, dia yang setir,” ungkap pemain bernomor punggung 10.
Mendengar hal itu, Caca yang sedang berdiri di sebelah Jeje pun ikut menimpali. “Kalau dia kan tinggi, jadi posisinya pas. Aku kecil, dia besar, chemistry-nya dapet banget.”
Ditambah lagi, Jeje dan Caca merasa bersyukur karena lahir di lingkungan keluarga yang suportif. Bahkan, sang ibunda datang secara langsung di tribun GOR Sahabat Semarang demi mendukung kedua putrinya.
Musim ini menandai kesempatan terakhir Jeje berada di jajaran srikandi Sedes. Lain halnya dengan Caca yang baru menjalani momen debutnya.
“Karena tahun terakhir, aku berharap semoga bisa bawa Sedes menang dan namanya bisa lebih maju lagi. Terus, chemistry dari adik kelasnya juga lebih dapet lagi. Semoga bisa kasih yang terbaik,” pungkasnya.
Kisah Jeje dan Caca menjadi bukti kalau lantai DBL Semarang 2025 bukan cuma tempat mengukir prestasi, tapi juga menggoreskan kenangan baru.
Baca Juga: DBL Menjadi Magnet Siswa Baru Bagi Terang Bangsa di Tengah Kebijakan Zonasi
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Statistik pertandingan ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)