Tim dance SMA Labschool Jakarta merupakan salah satu peserta yang konsisten catatkan presasi di DBL Dance Competition Jakarta.
Hampir tiap musimnya, nama mereka selalu bertengger di barisan atas. Dalam empat tahun terakhir, Divine Dance konsisten masuk Best Five DBL Jakarta, bukan lagi di wilayah timur.
Bahkan sukses membawa pulang gelar First Place di 2022 dan 2023. Sayangnya, musim lalu mereka harus puas di posisi ketiga.
Musim ini, semangat baru datang dari generasi baruyang dipimpin oleh Luvenna Deandra Nathania atau akrab disapa Luve.
Buat Luve, ini jadi musim perdananya tampil di Azarine DBL Dance Competition 2025 East Jakarta. “Tahun lalu aku cuma jadi penonton, belum sempat tampil. Sekarang akhirnya bisa turun langsung,” ucapnya.
Divine Dance memang dikenal selalu menyajikan hal yang berbeda. Tahun ini, mereka membawa inovasi pada kostum dengan sentuhan velcro. Saat tampil, para dancer membuka lapisan kostum hingga muncul bintang-bintang yang berkilau, sesuai tema musim ini, Shine Like a Star.
“Pokoknya kita mau bikin sesuatu yang unik khas dari Labschool. Jadi ada adegan buka velcro dan keluar efek bintang, biar standout,” cerita Luve.
Soal persiapan, Luve mengakui bahwa timnya harus bergerak cepat. Setelah mendaftarkan diri pada Juli lalu, mereka langsung masuk ke latihan intensif. “Awalnya 3-4 kali seminggu, tapi pas mendekati lomba, latihan jadi setiap hari. Sekalian brainstorming kostum dan konsep juga,” tambahnya.
Konsep penampilan Divine Dance kali ini terbilang kaya. Mereka menggabungkan nuansa modern dance dengan sentuhan tradisional.
Baca Juga: The Glame dan Euphoria Bawakan Konsep Nasionalisme ke Panggung dengan Bangga!
Cerita yang diangkat punya makna tersirat, meski kita tak bisa memilih lahir dari siapa, setiap orang punya cara sendiri untuk menjadi bintang dan memancarkan cahayanya sendiri.
Menariknya, meski skill anggota berbeda-beda, Divine Dance selalu tampil solid. Semua itu berkat tangan dingin pelatih mereka. “Ada teman yang awalnya belum bisa dance, tapi akhirnya bisa nyatu. Itu juga berkat coach yang bisa nge-handle kita,” kata Luve.
Mengenai target, Luve mengaku timnya datang dengan semangat nothing to lose. Namun, ia tidak menutup ambisi untuk membawa Divine Dance kembali ke posisi teratas.
“Kita mau rebut juara satu lagi, seperti kakak-kakak sebelumnya. Pastinya dengan usaha kita juga, sisanya takdir Allah,” ujarnya.
Satu mimpi lain yang masih ingin dicapai adalah tampil di panggung megah Indonesia Arena. Divine Dance memang langganan tampil di partai final DBL Jakarta yang digelar di arena terbesar se-Tanah Air itu.
Baca Juga: School of Shine dan You Are Your Own Star: 2 Tim Dance Ini Bicara Soal Jati Diri
Sayangnya, Luve belum pernah merasakannya. “Aku sudah dua kali nonton final di Indonesia Arena, megah banget. Rasanya pengen bisa perform langsung di sana bareng teman-teman,” tutupnya penuh harap.
Partai final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta akan kembali diselenggarakan di Indonesia Arena pada Jumat, 21 November 2025. Informasi selanjutnya akan dipublikasikan secara berkala melalui Instagram DBL, laman dbl.id, dan aplikasi DBL Play.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.
Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)