Perjalanan karier seorang atlet selalu penuh cerita. Begitu pula kisah Sherenda Aura Adriansyah, atau akrab disapa She, pemain Global Prestasi School (GPS) Bandung yang tampil di ajang AZA 3X3 Competition 2025 West Java-East. Di balik aksinya di lapangan basket, She sebenarnya berasal dari dunia yang sama sekali berbeda, yaitu renang.

Sejak usia enam tahun, She sudah akrab dengan air. Ia menekuni renang secara serius, bahkan sering mengikuti berbagai kejuaraan. Ia sempat menjadi andalan Kota Bandung di berbagai ajang, dan renang sempat menjadi cinta pertamanya di dunia olahraga. “Aku perrnah ikut O2SN, Popda,” kenangnya.

Namun, titik balik datang ketika She duduk di kelas 8 SMP. Pelatih ekstrakurikuler basket di SMPN 7 Bandung, Coach Ahmad, mengajaknya ikut latihan. Meski awalnya ragu, She baru benar-benar mencoba basket saat naik ke kelas 9. “Event pertama She itu di Last Battle. Dari situ mulai sering latihan ekskul, masuk klub juga, dan lama-lama jatuh cinta sama basket,” ujarnya.

Peralihan ini tentu tidak mudah. Ia sempat berlatih diam-diam agar tidak ketahuan sang ayah dan pelatih renang. “Karena nggak dibolehin ikut basket, takut cedera,” kata She. 

Baca Juga: Putri BPK Penabur Cirebon Juara West Java Championship

Namun pada akhirnya, ia memberanikan diri untuk jujur. Bersama sang ibu, She mengungkapkan keinginannya untuk fokus pada basket. “Aku baru benar-benar berhenti renang bulan April,” tuturnya. 

Meski begitu, She masih menyempatkan diri berenang seminggu sekali untuk menjaga pernapasan dan daya tahan tubuh.

She mengakui bahwa keputusan pindah cabang olahraga bukan hal ringan. Renang adalah “first love”-nya, tapi basket memberi sesuatu yang baru, sebuah ruang untuk berkembang secara sosial. 

“Di basket, aku belajar banyak hal yang nggak aku dapat di renang. Basket itu olahraga tim, aku belajar tentang leadership, komunikasi, dan bagaimana menyelesaikan masalah bareng-bareng,” katanya.

Menariknya, She mengaku bahwa dirinya adalah sosok introvert yang tidak terlalu suka berbicara. Namun, basket justru membantunya keluar dari zona nyaman. “Tapi sejak main basket, aku belajar banyak tentang komunikasi dan sosialisasi. Sekarang aku merasa jauh lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain,” ungkapnya.

Kini, diterima di Global Prestasi School Bandung melalui jalur basket menjadi tanda bahwa keputusannya sudah berada di jalur yang tepat. “Awalnya aku sempat galau harus pilih basket atau renang, tapi ketika aku diterima di GPS lewat jalur basket, mungkin itu jawaban dari Allah untuk aku supaya lebih fokus di sini,” ucap She penuh keyakinan.

Dengan semangatnya yang besar dan disiplin tinggi hasil dari latar belakang renang, She terus berkembang sebagai atlet muda yang menjanjikan di dunia basket.

AZA 3X3 Competition 2025 West Java-East termasuk dalam rangkaian Honda DBL with Kopi Good Day 2025 West Java_East. Sebagai informasi, Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026, juga hadir di 31 kota dari 22 provinsi di Indonesia. 

Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-East merupakan rangkaian panjang dari Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026, yang juga hadir di 31 kota dari 22 provinsi di Indonesia. (*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Jadwal dan Link Live Streaming DBL Banten, Jumat 5 Desember 2025
Drama di Indonesia Arena (Lagi), Jubilee Juara Baru DBL Jakarta!
Hasil DBL Banten: Hari Kedua Masih Ketat, Duel Smansa Milik Serang!
SDHLV Ceritakan Tentang Pencarian Jati Diri, Arion Kisahkan Persahabatan