Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java telah menemui ujungnya! Selayaknya akhir dari sebuah kompetisi, tentu terdapat seremonial bagi pemenang MVP (Most Valuable Player). Nicholas Kenzo Wiyanto mampu menyabet gelar prestisius ini dari sektor putra pada Minggu, 2 November 2025.
Dia adalah garda andalan dari skuad putra SMA St. Louis 1 Surabaya (Sinlui). Selain mendapatkan titel bergengsi tersebut, dirinya juga dapat membawa timnya menjadi jawara pada DBL East Java 2025. Ia beserta para koleganya bisa melakukan hal ini setelah mengalahkan penggawa putra SMA Surabaya Cambridge School (SCS).
Benar sekali, kedua sekolah tersebut bertanding dari pukul 17.30 WIB. Tetapi, sebelum itu, kedua tim memang sudah pernah bertemu pada Final Party DBL Surabaya 2025 dan skuad putra Sinlui keluar sebagai pemenangnya dengan hasil akhir 74-46.
Baca Juga: Sinlui Kawin Gelar Lagi di DBL East Java Setelah 10 Tahun
Sedangkan, pada Final Party DBL East Java 2025 ini, skuad asuhan Ivan Widianto itu kembali membuat SCS tidak berkutik. Penggawa putra Sinlui mampu menundukkan pasukan yang dilatih oleh Rainer Anggakara ini dalam skor 61-34.
Hasil tersebut mengantarkan Kenzo -sapaan karibnya ceklis tiga pencapaian penting pada tahun ini. Pertama juara DBL Surabaya 2025 bersama penggawa putra Sinlui. Kedua menjadi MVP pada DBL East Java 2025. Ketiga menyabet gelar juara DBL East Java 2025 dari sektor putra di bawah panji Sinlui.
Tatkala ditemui seusai pertandingan dan perayaan kemenangan, cowok yang gemar menyantap sushi ini tampak tersenyum lebar dan raut wajahnya terlihat sangat bahagia. “Bersyukur banget sih, aku gak nyangka iso dapat MVP,” ungkapnya. “Berkat Tuhan lah aku iso main apik,” imbuh Kenzo.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu mengungkapkan kunci mendapatkan gelar-gelar tersebut. Ia menekankan pentingnya kepercayaan diri dalam bermain. “Kalau ada chance tembak ya tembak ae. Kalau layup ya layup,” kata Kenzo. Ia juga menuturkan jika tidak mampu mencetak poin, maka sebisa mungkin memberikan umpan kepada rekan setimnya.
“Apalagi, MVP juga tidak melihat poin terbanyak doang kan? Ada faktor-faktor lainnya yang bisa dihitung,” sambung pemain bernomor punggung 4 pada Final Party DBL East Java 2025 ini.
Lelaki yang gemar bermain gim komputer itu menyatakan jika dirinya latihan seperti biasa selayaknya teman-temannya. Jadi, tidak ada rahasia khusus. Tetapi, Kenzo mengatakan bahwa dirinya memiliki perhatian khusus terhadap kakinya.
“Aku kalau di rumah selalu melakukan penguatan fisik, terutama pada bagian lutut,” ujarnya. Bukan tanpa sebab ia melakukan hal tersebut. Penggemar teh susu itu mengaku jika dirinya pernah mengalami cedera meniskus (tulang rawan cekung pada sendi lutut). Ia mendapatkan cedera tersebut pada tahun 2024. “Bahkan, itu terjadi seminggu sebelum DBL 2024,” imbuhnya.
Baca Juga: Li Siu Ling Bangga Amelie Faye Bersinar di Azarine DBL Dance Competition...
Meskipun demikian, ia tetap memaksakan diri untuk bertanding. “Aku tetap latihan dan bermain seraya menahan sakit itu,” ujar Kenzo. “Mungkin itu kali ya yang membuatku tidak terlalu menonjol dan sedikit berhati-hati tahun lalu,” sambungnya. Tapi tenang saja. Cedera tersebut berangsur pulih dalam rentang waktu tiga bulan. Kemudian, ia menyatakan jika dirinya sekarang tidak merasakan sakit lagi pada bagian tubuh tersebut sehingga bisa tampil maksimal.
Dalam torehannya menjadi MVP, Kenzo mengatakan jika capaiannya ini tidak serta-merta disebabkan oleh kemampuannya saja. Ada peran orang tua yang selalu mendukung dan memberikan kebutuhan terbaik baginya. “Mereka selalu datang ke lapangan,” tutur cowok kelahiran 2008 itu.
“Kalau aku butuh apa-apa, misalnya sepatu gitu. Papa mama selalu nyediain,” ucapnya. Tidak hanya orang tuanya saja, Kenzo mendapatkan sokongan besar dari para guru dan teman-temannya di sekolah. “Sebelum gim gitu, mereka selalu bilang good luck (semoga beruntung) atau sing nggenah mainmu (yang serius mainnya) kepadaku,”
Kini Kenzo masih menginjak kelas 11. Cowok berzodiak Scorpio itu menyatakan jika hasil MVP ini tidak bisa ia dapatkan bila tidak berkaca dari musim lalu. “Dulu aku masih ragu-ragu, gerakannya takut salah, sama ada cedera juga,” ujarnya.
“Tapi, sekarang aku udah lepas dan lebih dapat feel nya. Udah gak kaget lah masuk lapangan besar,” sambung Kenzo.
Perjuangan dirinya tidak hanya berhenti sampai di sini. Ia masih mempunyai satu kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya pada DBL East Java tahun depan. “Kita akan latihan lagi lah,” ujar Kenzo. “Aku ingin Sinlui dapat meraih juara DBL East Java untuk delapan kali beruntun,” pungkasnya.
Baca Juga: Hegemoni Gloria 1 Berakhir, Sinlui Jadi Ratu DBL East Java 2025!
Nicholas Kenzo Wiyanto, garda andalan tim putra SMA St. Louis 1 Surabaya memastikan diri sebagai MVP DBL East Java 2025. Di balik kesuksesannya itu, terdapat berbagai perjuangan yang harus ia lalui terlebih dahulu. Tidak semudah membalikkan telapak tangan saja.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.
Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil Nicholas Kenzo Wiyanto bisa kalian cek di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).