Era Baru BOSA bersama Yulianto Andi!

| Penulis : 

Legasi berhasil dijaga oleh skuad SMA BOPKRI 1 Yogyakarta di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Yogyakarta.

Musim ini BOSA -sebutan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta- menemui banyak tantangan sejak awal perjalanan. Mereka satu grup dengan tim-tim kuat. Di laga Playoff, BOSA bertemu dengan salah satu tim tangguh. Pun demikian ketika melantai di babak Fantastic Four, mereka bertemu dengan skuad kejutan.

Tantangan BOSA sejatinya sudah dimulai sejak sebelum gelaran DBL Yogyakarta bergulir.

Tepatnya ketika masa transisi pelatih baru mereka. Adalah Yulianto Andi Nurcahyono, kepala pelatih baru BOSA.

Coach Blek -begitu ia kerap disapa- sudah terlampau lama tidak menjadi nakhoda kapal tim-tim di DBL Yogyakarta. Terakhir kali dirinya menjadi peramu strategi ada pada musim 2013.

Baca juga: Penuh Makna Gelar Ke-11 BOSA di DBL Yogyakarta

Kala itu ia meracik strategi untuk SMA Kolese De Britto di DBL Yogyakarta. Setelahnya fokus coach Blek memang bukan pada tingkat SMA. Ia beberapa kali menjadi peramu strategi kampus-kampus di Yogyakarta.

Musim ini BOSA melakukan perombakan cukup besar di daftar ofisial mereka. Dua pelatih yang sudah mempersembahkan beberpaa gelar DBL untuk BOSA diganti dengan pelatih yang barangkali masih asing di gelaran DBL Yogyakarta.

Tak tanggung-tanggung, pada musim pertamanya menjadi nakhoda kapal, coach Blek langsung ditugasi untuk menjaga legasi. Tugas yang tak mudah. Apalagi banyak yang ingin mengalahkan BOSA musim ini.

“Sebenarnya perjalanan saya pegang BOSA musim ini banyak banget lho tantangannya. Di babak grup kami bertemu dua sekolah yang memang langganan ke semifinal dan final. Lalu di Playoff kami ketemu sama SMA Budi Utama. Tahu sendiri kan bagaimana mereka dua musim ini,” ungkapnya.

Coach Blek lantas bercerita perihal bagaimana ia mendapat tawaran untuk menjadi juru masak di BOSA.

“Sebelum di BOSA saya itu melatih di Universitas Atmajaya Yogyakarta. Lalu pihak yayasan dan sekolah nawarin saya buat ngelatih juga di BOSA. Dari awal memang sudah dikasih tahu kalau pialanya harus tetap ada di BOSA. Ini jadi tantangan tersendiri buat saya,” ujarnya.

Coach Blek lantas menambahkan, “Gila sih atmosfernya main di DBL. Ditonton sama banyak orang, terus waktu final juga full house. Suporter juga berisik. Kalau dibilang gugup, rasa gugup itu sudah ada sejak gim pertama. Tapi, ini tantangan yang harus saya buktikan juga,”

Yap, keberhasilan BOSA menjaga piala juga menjadi pertanda sebuah era baru BOSA di tangan coach Blek. Pelatih yang menurut kami punya sudut pandang lain dalam melihata sebuah laga.

“Saya dari awal melatih itu tim defense. Bertahan itu bisa mempertahankan piala. Saya selalu tekankan ke anak-anak soal defense,” terangnya.

Menariknya saat laga Fantastic Four, sang pelatih tidak mengejar kemenangan besar. Alih-alih terus membombardir lawannya, coach Blek justru mencoba sebuah skema baru.

Baca juga: BOSA Masih Jadi Penguasa DBL Yogyakarta!

“Saya gak begitu mempermasalahkan anak-anak cuman menang dengan selisih dikit atau apa. Memang dari awal saya tekankan kita mau coba sistem baru buat dipakai di final. Kalau berjalan ya bagus, kalau tidak ya berarti ada yang perlu dibenahi,” cetusnya.

BOSA mungkin kehilangan salah satu pelatih andal mereka. Namun, era baru ini justru membawa secerca harapan baru bagi BOSA. Keberhasilan pada tahun pertama ini juga menjadi bukti bahwa sang pelatih berhasil menjawab tantangan dengan mempersembahkan piala. Proficiat, coach Blek!

Profil Yulianto Andi bisa kalian cek di bawah ini.

Populer

Gelar Ratu DBL Manado 2025 Masih Menjadi Milik Putri MIS!
Sejarah Baru Tercipta, Srikandi Al-Maruf Jadi Penguasa Jakarta Timur!
Rebut Takhta Kembali, Kesatria PNK Jadi Juara DBL Solo 2025!
Bungkam Prestasi Prima, Al-Maruf Kukuhkan Back to Back Champion dan Kawin Gelar!
Juara Baru! Srikandi Kalam Kudus Jadi Ratu DBL Solo 2025