Final party Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta begitu berkesan. Bukan hanya bagi para finalis yang berlaga saja. Melainkan juga bagi para penonton yang hadir di arena.
Kesan tersebut juga dirasakan oleh Professor Dr. Goh Siew Li dari Sports Medicine Universiti Malaya. Prof. Goh -begitu ia kerap disapa- punya sudut pandang menarik selama menyaksikan final DBL Jakarta 2025.
Sebelumnya, ini kali pertama Prof. Goh menonton kompetisi basket level SMA. Sebelumnya, Prof. Goh lebih sering menonton badminton.
“Bagi saya final DBL kemarin Jumat itu seperti perayaan. Banyak lampu sorot, poster pemain dan beberapa tamu-tamu VIP juga hadir. Mungkin di Malaysia ada tapi tidak semegah DBL deh,” ungkapnya.
Memberi kesan sebagai sebuah perayaan ketimbang laga final basket antarpelajar, Prof. Goh mengapresiasi betul bagaimana DBL sukses mengemas olahraga basket dengan tepat.
“Perayaan ini kan untuk mengajak anak-anak muda ini lebih suka lagi dengan olahraga yang ia tekuni. Membangun spirit kalau basket di DBL ini bisa lho jadi jembatan anak-anak meraih mimpi,” ceritanya.
Yap, DBL secara tidak sadar menjaga stimulus final dengan segala rangkaian kegiatan. Foto-foto bersama para finalis dengan konsep megah. Hingga jumpa wartawan yang sedikit banyak memaksa kapten masing-masing tim untuk percaya diri. Puncaknya, semua suguhan hiburan dan 15 ribu pasang mata yang hadir menjadi stimulus terakhir untuk para pemain tam begitu saja menyerah pada keadaan di lapangan. Seluruh otak 24 pemain di lapangan seolah memproses.
“Mungkin ini salah satu cara terselubung DBL untuk terus mempromosikan basket yang bisa menjadi jembatan dan menguntungkan bagi karier kehidupan mereka setelah tamat SMA,” terangnya.
Selain laga final yang membuat Prof. Goh terpukau, penampilan kelima tim Azarine DBL Dance Competition 2025 Jakarta juga membuatnya kagum.
“Ah, itu menarik saya juga menontonnya. Saya rasa mereka mengeluarkan lebih banyak uang ketimbang pemain basketnya deh. DBL ini bagus sekali dalam membangun pride ke sekolah. Hal ini yang membuat tiap peserta itu gak mau kalah,” ujarnya.
Oh iya, Prof. Goh juga mengapresiasi kolaborasi antara DBL Indonesia selaku penyelenggara dengan Program Studi Spesialis Ilmu Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Yup, ini kolaborasi ketiga antara DBL Indonesia dengan Prodi IKO FK UI di Indonesia Arena.
“Program yang bagus menurut saya. Soalnya bisa jadi kesempatan buat mereka (dokter) belajar dan terjun langsung di dunianya. Merasakan pengalaman dan feel secara langsung,” pungkasnya.
Terima kasih, Prof. Goh sudah berbagi cerita dan kesan yang manis selama nribun pada final DBL Jakarta yang berlangsung di Indonesia Arena.