Pernah bergabung dalam Honda DBL Indonesia All-Star 2018 dan kini Honda DBL Indonesia All-Star 2019, Julian Alexandre Chalias menyimpan pelajaran berharga.

Ketika ditemui selepas latihan pre-departure di DBL Academy, Pakuwon Trade Center, Surabaya, Jumat (14/2), Julian mengaku belajar banyak dari pengalamannya di Amerika Serikat (AS) tahun lalu.

"Aku belajar momentum, speed [...] momentum game-nya, karena mereka mainnya nggak physical, tapi larinya cepet. Passing bola lebih banyak," jelas Julian.

Siswa SMA Soverdi Tuban tersebut bercerita, di AS pebasket lebih suka main isolation, 1x1 serta lebih banyak melakukan pick and roll.

"Mereka juga mainnya nggak tim. Terus lebih banyak main fast break, second break daripada pattern," paparnya.

Sepulang dari AS, Julian langsung rajin melatih dua skill-nya, yakni shooting dan free throw. Ia merasa kedua hal tersebut kurang ia tunjukkan ketika berada di AS, sehingga berimbas pada performanya.

Soal TC kali ini, merupakan latihan pertamanya setelah ia pulang dari Prancis untuk mengikuti seleksi U-18 divisi nasional. Julian pun merasa kaget ketika pulang, karena berat badannya naik.

"Kaget pas pulang berat badanku naik. Tapi ototku nggak terasa gitu. Jadinya kalau main malah lebih enak kalau tabrakan," ujarnya.

Soal pertandingannya nanti melawan UNAIR di DBL Arena, Julian mengaku percaya diri bisa kembali mengalahkan mereka layaknya tahun lalu.

"Aku tahu UNAIR Big Man-nya kurang. Tahun lalu udah lawan UNAIR jadi tahu kekurangannya mereka itu defense sama rebound. Kita rajin offense bisa menang jauh. Terus harus berani kalau temennya shooting, cari-cari second chance," ucapnya. (*)

Populer

Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024
Kalahkan Insecure Soal Postur, Keira Ammabel Tembus All-Star di Tahun Ketiganya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Nih Dia Kelakuan Kocak Anak Basket Galan dan Smale di Roadshow DBL Bareng Emina
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA