SURABAYA - Selain kompetisi olahraga dan permainan trandisional, KFC Elementary School Games juga dimeriahkan dengan kompetisi seni: Dance Competitiion. Lewat kompetisi dance itu nantinya para siswa-siswa SD peserta akan unjuk gigi di depan ribuan pengunjung Grand City Convex Surabaya.

Kompetisi dance ini sendiri terbagi menjadi dua. Yaitu modern dance dan tari kreasi. Untuk modern dance, satu tim yang terdiri 4-10 siswa akan menunjukkan konsep tarian bebas sekreatif mungkin di basketball court. Ada 5 poin penilaian yang akan jadi rujukan tim juri, yakni kreativitas, koreografi, kekompakan, kostum dan properti, serta power.

Sedangkan untuk tari kreasi atau tradisional, mereka akan unjuk gigi di mini stage berukuran 4x7 meter. Tim tari kreasi wajib berjumlah 5-10 orang. Mereka akan dinilai di beberapa kategori, yaitu teknik, kreatifitas, pendekatan karakter, dan performance.

“Untuk modern dance mereka punya waktu penampilan maksimal tiga menit. Sedangkan untuk tari kreasi, maksimal delapan menit,” ujar Ruth Meta PIC Competition KFC Elementary School Games.

Menurut pembina tari dari SDN Kertajaya 1 Surabaya Sesilia Sudreg Winarsih, yang membedakan kompetisi KFC ESG dengan kompetisi lainnya adalah masalah sistem serta kedisiplinannya. Tak hanya untuk sekolah, namun juga sampai ke para pesertanya.

“Hal sesimpel penggunaan id card pada kompetisi ini akan sangat berdampak ke siswa-siswi SD. Kalau nggak bawa ya bisa nggak tampil. Nah, hal ini akan membuat mereka belajar tentang kedisiplinan,” tutup wanita yang akrab disapa Wiwin tersebut.(*)

 

Populer

Bung Towel, Dukungan Anak, Perbedaan Basket dan Sepak Bola
Serasa Healing di Bali, Tatra Fourteen Sukses Hipnotis Penonton Pakai Tari Kecak
Hasil DBL Surabaya: Dua Tim Komplek Amankan Tiket Playoffs
Curcol Sebelum Tanding Jadi Kunci Kemenangan Cendekia Atas Sidji
Aisyahpoetri Pecahkan Rekor Block di DBL, Berharap Bisa Main di Indonesia Arena!