Setelah berpartisipasi dalam tiga edisi Honda DBL DKI Jakarta Series, SMA Cita Buana akhirnya menembus final regional musim lalu. Keberhasilan Cibun--julukan SMA Cita Buana adalah buah kerja keras mereka selama setahun terakhir.

"Saya cukup puas dengan torehan kami musim lalu. Kami menunjukkan hasil kerja keras tim ini. Apalagi sebagian pemain kami bukan murni anak basket. Dasar mereka adalah sepak bola," ungkap Muhammad Ghozy Dwiputro, pelatih kepala Cibun.

Walaupun lolos final dan menembus Championsip Series, coach Ghozy menilai ada banyak aspek yang harus dibenahi oleh timnya. Apalagi Cibun tak banyak berkutik di Championship Series. Mereka menelan tiga kekalahan.

"Hal yang paling urgent ialah mental bermain di lapangan. Tanpa adanya mental yang bagus, maka hasil latihan tidak dapat dipraktekkan secara maksima," ungkapnya.

"Kemudian kami juga harus lebih meningkatkan kembali sektor pertahanan kami. Apalagi musim depan kami kehilagan Azriel yang merupakan salah satu pemain kunci di tim kami," imbuh coach Ghozy.

Azriel Ralie memang tampil memukau musim lalu. Ia mencetak 140 poin dan 10 assist dari delapan pertandingan. Azriel bersama hampir separuh dari tim Cibun akan lulus tahun ini. Oleh sebab itu, coach Ghozy harus bekerja keras untuk mencari pengganti sepadan.

"Persaingan di DBL setiap tahunnya semakin ketat. Semua tim ingin menjadi yang terbaik di DBL. Jadi kami harus menyatukan visi bermain agar mereka semua bisa berjuang demi tim. Kami akan berjuang lebih keras supaya bisa juara di Jaksel dan kembali berlaga di Championship Series," tegasnya.(*)

Populer

Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Lawan Overthinking, Yualita Rency Sabet All-Star dengan Status Rookie
11 Varian Rasa Kopi Good Day Yang Wajib Kamu Coba
Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024
Lagu-Lagu Ini Bisa Bangkitkan Semangatmu Setelah Mangalami Kekalahan