Rintangan harus dihadapi skuad SMNA 1 Amurang. Setelah terkena dampak dari pandemi, mereka harus ikhlas ketika mengetahui ring basketnya dicabut oleh sekolah demi alasan keamanan.

Hal ini diutarakan oleh Romario Hardy, guard SMAN 1 Amurang. Ia bercerita bahwa ring itu baru saja dicabut saat PSBB berakhir.

"Kami sempat bertanya. Kata sekolah, ringnya dicabut karena banyak orang yang main basket di sekolah. Mungkin karena alasan keamanan jadi lebih baik dicabut," ungkap Hardy.

Meski sedih melihat ring basketnya dicabut, namun hal ini bukan jadi alasan mereak untuk berhenti berlatih. Bahkan mereka makin semangat untuk memanfaatkan apa yang ada untuk bisa meraih sebuah prestasi.

Tim pelatih pun akhirnya mengubah sedikit program latihannya. Saat di sekolah, Hardy dan teman-temannya akan lebih banyak berlatih fisik dan dribble

Sedangkan untuk latihan finishing seperti shooting dan lay up, skuad SMAN 1 Amurang berencana meminta izin menggunakan lapangan sekolah lain.

"Kami ingin buktikan, meski sarana terbatas, tapi kami bisa berprestasi dan membuat sekolah bangga. Biar SMAN 1 Amurang tidak dipandang sebelah mata," tambahnya.

Ia pun berharap jeda waktu Honda DBL yang lebih panjang ini bisa dioptimalkan untuk menjalani program latihan yang telah diberikan oleh tim pelatih. Sehingga mereka siap tanding pada Januari 2021 nanti.

"Harapannya tentu memberikan yang terbaik. Baik secara performa maupun secara prestasi. Semoga kami bisa membanggakan sekolah di kompetisi Honda DBL nanti," harapnya. (*)

Populer

Hasil Akhir Fase Grup Timnas Basket Indonesia di SEA Games 2025 Thailand
Ikuti Jejak Srikandi, Timnas Putra Indonesia Tembus Semifinal SEA Games 2025
SMA 2 BPK Penabur Menang Berkat Free Throw Adelya dan Leony
Layup Atysatya Prawira Bawa Kharisma Bangsa Pertahankan Gelar Juara
Fixed! 12 Pemain Basket Putra Indonesia Siap Wakili Indonesia di SEA Games 2025