Hadapi Smanda, TB Enggan Besar Kepala

| Penulis : 

STATUS sebagai juara bertahan disandang oleh tim putra SMA YPPK Teruna Bakti Jayapura. Menyusul keberhasilan mereka saat menjadi champion pada Honda DBL Seri Papua edisi 2019 silam. Karena pandemi Covid-19, edisi 2020 tidak terselenggara. Jadi, sangat wajar jika predikat unggulan sebagai juara bertahan itu tetap melekat pada TB (julukan SMA Teruna Bakti).

Untuk mengulang sukses merebut gelar champion, TB bakal memulai ujian perdananya dengan menghadapi SMAN 2 Jayapura, Selasa hari ini (30/11). Pada opening party Honda DBL 2021 Papua Series di GOR Waringin, Kotaraja, Jayapura. Disiarkan secara livestreaming melalui aplikasi serta channel YouTube DBL Play mulai pukul 13.00 WIT.

Partai ini diprediksi berjalan sengit. Dengan status TB yang menyandang label juara bertahan, akan ditantang oleh SMAN 2 Jayapura yang juga punya nama besar di pentas Honda DBL Seri Papua. Laga ini juga disebut-sebut sebagai final kepagian. Mengingat kedua tim memiliki prestasi cukup mentereng. Sebagai catatan, SMAN 2 Jayapura pernah merasakan gelar champion pada Honda DBL Papua Series edisi 2010 silam. Artinya, pertandingan ini membuat salah satu dari mereka akan angkat koper lebih awal.

”Saya terus ingatkan anak-anak agar tidak besar kepala dengan status kami sebagai juara bertahan. Apalagi, semenjak pandemi belum ada kompetisi basket antarpelajar, sehingga kami tidak tahu atau buta sama sekali mengenai tim lawan. Tapi untuk sisi kesiapan, saya yakin adik-adik saya sudah siap untuk bertanding,” ujar Riggs Ronsumbre, pelatih kepala TB, yang menggantikan posisi pelatih musim sebelumnya, Yoppi France Giay.

Ronsumbre juga mengatakan, sebagai juara bertahan bukan menjadi beban bagi mereka. Tapi capaian itu setidaknya menjadi warning bagi para kontestan lainnya bahwa TB bukan lawan yang mudah dikalahkan.

”Beban sih tidak, karena saya yakin adik-adik akan berusaha untuk bermain maksimal dan berikan hasil yang baik buat sekolah,” pungkasnya.

Sementara itu, anak-anak Smanda (julukan SMAN 2 Jayapura) tak gentar sedikitpun dengan status TB sebagai juara bertahan. Pelatih Smanda, Kris Edy, juga tidak membebani pemainnya dengan kemenangan, ia hanya meminta para pemainya untuk bermain maksimal untuk bisa melangkah pada babak selanjutnya.

”Saya tidak mau membebani anak-anak dengan status lawan sebagai juara bertahan, jadi saya bilang kepada mereka tampil maksimal pasti dapat hasil yang terbaik. Kalau soal mereka juara bertahan itu dua tahun kemarin sekarang kekuatan sama merata,” ungkap Edy kepada Cenderawasih Pos. (eri)

 

Populer

Yualita Rency Sempat Kangen Guru saat Ikuti DBL Camp 2024
Indonesia Arena: Stadion Indoor Baru Kebanggaan Indonesia
Belajar Astronomi di Griffith Observatory, Lalu Foto dengan Latar Hollywood Sign
Tiga Tips Denis Voldy Ini Bisa Kamu Lakuin Biar Bisa Jadi Top Rebounder
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa