Wonderland Indonesia dan Mumi Tersaji di GOR RW Monginsidi

| Penulis : 

Jeda half time gelaran Honda DBL with KFC 2022 North Sulawesi Series Sabtu, 8 Oktober 2022 kembali menyajikan penampilan dari para penari tiap sekolah. Dalam dua laga terakhir di GOR RW Monginsidi terdapat penampilan dari tiga tim dance, yakni SMAN 2 Bitung, SMAN 1 Kawangkoan dan SMA Prisma Pioneer Manado.

Dancer SMAN 2 Bitung atau Sweet Dance menampilkan konsep Wonderland Indonesia pada kesempatan kali ini. Mereka membuka aksinya dengan kibaran bendera merah-putih. Dilanjutkan dengan permainan tradisional, layaknya karet lompat dan congklak yang dimainkan oleh para personel Sweet Dance.

Thania Tewuh menjelaskan alasan di balik pemilihan konsep tersebut. “Karena yang kami lihat anak-anak muda jaman sekarang sering menyepelekan adat dan tradisional, maka dari itu kami mengangkat konsep Wonderland Indonesia agar mereka bangga menjadi anak Indonesia dan tetap melestarikan budaya tradisional,” ujarnya.

Batik Bitung menjadi aksen pelengkap pada busana mereka. Sepuluh perempuan cantik terlihat mempesona dengan balutan kain bewarna merah-emas.

Penampilan SMA Prisma Pioneer Manado

Di paruh pertandingan laga terakhir, tim dance SMA Prisma Pioneer Manado mendapat giliran terlebih dahulu. Konsep yang cukup unik tersaji kali ini. Para penari Prisma Pioneer itu tampak berdandan ala mumi dan keluar dari sebuah tempat.

Kostum yang mereka kenakan benar-benar terlihat seperti balutan tisu yang bersimbah darah. Aksi mereka kerap kali mendapat apresiasi dari penonton lantaran berhasil mengeksekusi tema yang dibawakan dengan cukup baik.

Penampilan SMAN 1 Kawangkoan

Aksi Goldlack -julukan tim dance SMAN 1 Kawangkoan sekaligus menutup paruh pertandingan laga terakhir. Girls Power menjadi inti dari tema mereka kali ini. Para penari SMAN 1 Kawangkoan berdandan layaknya perempuan feminim.

Kostum hitam dan putih dengan memadukan hiasan bewarna silver-emas membuat penampilan mereka lebih total. Meskipun tampil feminim, namun mereka membuktikan bahwa dirinya sosok yang tangguh.

“Kami memakai kostum yang terlihat feminim untuk mendukung kami dengan tema sebagai perempuan feminim yang mempunyai kekuatan dan sikap tangguh, seperti yang terlihat dari koreo dance kami,” ujar Jeannette, kapten dari Goldlack.

Populer

Yualita Rency Sempat Kangen Guru saat Ikuti DBL Camp 2024
Cuman Ingin Serap Banyak Ilmu, Jacob Rumbino Justru Masuk Skuad All-Star 2024
Belajar Astronomi di Griffith Observatory, Lalu Foto dengan Latar Hollywood Sign
Tiga Tips Denis Voldy Ini Bisa Kamu Lakuin Biar Bisa Jadi Top Rebounder
Indonesia Arena: Stadion Indoor Baru Kebanggaan Indonesia