Azarine DBL Dance Competition 2025 semakin berwarna. Di sela-sela laga yang mempertemukan SMA Santo Stanislaus Surabaya dan SMAN 1 Surabaya, muncul dua dance crew yang baru mulai unjuk gigi. Siapakah kedua grup tari ini? Mereka adalah Infinity Dance Crew dan Havoc Dance Crew. Kedua dance crew tersebut memberikan penampilan aksi yang sangat menarik atensi kita.

Dimulai dari Infinity Dance Crew. Grup tari dari SMA Santo Stanislaus Surabaya ini mengimplementasikan figur Olivia Rodrigo. Penyanyi muda yang sedang naik daun tersebut menjadi sosok yang sangat digandrungi oleh mereka dalam meningkatkan kepercayaan diri dan memancarkan sinar seperti bintang di langit.

“Konsep kami sendiri itu berhubungan dengan Olivia Rodrigo. Siapa sih anak muda yang tidak tahu sama dirinya? Olivia Rodrigo itu memulai kariernya sebagai aktris cilik. Lalu, secara tidak sengaja melebarkan sayapnya menjadi seorang penyanyi,” tutur Gielda Adelheid Lumanandan, salah satu anggota Infinity Dance Crew.

“Dari dance crew kita ini ingin mengambil sisinya yang menjadi seorang penyanyi itu. Dari musisi yang belum dikenal secara publik, kemudian dengan sebuah albumnya Olivia Rodrigo ini meraih minat anak-anak muda. Hal ini karena lagu-lagunya enak untuk didengarkan, jadi kita ingin mengambil perjuangannya dalam menjadi bintang,” sambung dara yang gemar makan pisang coklat ini.

Baca Juga: Persiapan Panjang Pasukan Satoe Demi Sukseskan Misi Revans

Jika ditelaah lebih lanjut, tampak ada beberapa properti yang sangat melukiskan figur musisi asal Amerika Serikat itu. Dimulai dari banner yang terdapat gambar Olivia Rodrigo beserta para anggota Infinity Dance Crew, alat musik gitar, topi, hingga panggung sekaligus mikrofonnya.

“Properti kita itu ada dua background. Background pertama bertuliskan wrong star or star? Maksudnya adalah kayak kita ini sebagai penggemarnya Olivia Rodrigo yang sangat mengagumi si Olivia ini. Kita ini mempertanyakan diri sendiri, apakah kita benar-benar bintang?".

"Oleh karena itu, sekarang kita buktikan dengan menampilkan pertunjukkan musik layaknya Olivia. Kita menggunakan gitar sebagai senjata sebagai titik puncak meraih kesuksesan dengan tanpa mudah menyerah,” tutup cewek yang juga suka menyantap dimsum mentai tersebut.

Havoc Dance Crew selanjutnya. Mereka mengusung tema yang sangat menggugah perasaan kita. Apakah itu? Mereka mengangkat konsep mengenai seorang dancer yang mengidap penyakit kanker hingga rambutnya rontok tak bersisa. Tidak ingin temannya ini tenggelam dalam kesedihan, rekan-rekannya melakukan solidaritas dengan memotong rambutnya hingga habis dan ikut menari bersamanya dalam suasana riang.

“Jadi, konsep yang kita bawain ini tuh ceritanya ada salah satu anggota kita yang mempunyai passion terhadap dance. Tetapi, dirinya memiliki penyakit kanker dan kami kaget ketika rambutnya gundul. Teman kami ini merasa depresi, malu, dan menyerah untuk menari kembali,” ujar Aisha Miska Innara, salah satu penggawa Havoc Dance Crew.

“Nah, disitu kami melingkarinya untuk memberikan semangat karena ia tetap bisa tampil menari dan bangkit dari keterpurukan. Dari kisah inilah tema Shine Like a Star kita ambil. Ketika membuka botak kita, ini tuh tandanya kita sedang mendukungnya karena kita ingin dirinya tidak sendirian akibat penampilan dan penyakit yang dideritanya,” sambung dara yang juga menjadi anggota MPK SMAN 1 Surabaya ini.

Penampilan Havoc Dance Crew dalam ajang Azarine DBL Dance Competition 2025

Tatkala melihat outfit yang dikenakan oleh Havoc Dance Crew, terlihat ada sesuatu yang mengilap. Apa itu? Pada bagian bajunya terdapat beberapa kaca yang menempel. Ternyata, hiasan ini bukan sekedar pajangan loh!

“Nah, ini untuk kostumnya kita ada kaca-kaca sekaligus membawa senter, Kita ini ingin menyinari teman yang sedang dalam kesusahan itu. Jadi, misalnya kalau ini disorot menggunakan senter akan memunculkan cahaya dan memberikan kesan bahwa kita dapat bersinar dalam kondisi sesulit apapun,” pungkas cewek yang gemar makan sushi ini.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming DBL Surabaya, Selasa 9 September 2025

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp. Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Ada juga Azarine DBL Dance Competition 2025-2026 dengan tema Shine Like a Star. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Laga final setiap region dan series tayang secara eksklusif di YouTube Good Day ID. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Profil kedua sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

Penampilan tim dance SMA Santo Stanislaus Surabaya dan SMAN 1 Surabaya di Azarine DBL Dance Competition 2025 East Java-North bisa disaksikan lewat tayangan ulang di bawah ini.

Populer

Kutukan Runner Up Berakhir, Kanisius Akhirnya Juara DBL Central Jakarta 2025
Jadwal dan Link Live Streaming DBL Surabaya, Rabu 10 September 2025
Comeback, PSKD 1 Akhirnya Juara DBL Central Jakarta 2025!
Naysila Indri, Ya Basket, Ya Penari Tradisional, Sibuk tapi Senang!
Final Regional Kesekian Kanisius, Tapi Pertama dan Terakhir untuk Lucas Amadeus