Junior Exhibition Games 2025 kembali mengudara di sela-sela hari ke-22 Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North. Pada sebuah laga yang dilangsungkan, terjadi pertemuan antara dua sekolah yang memiliki warna kebanggaan merah. Siapakah mereka? SMPN 22 Surabaya (Dapuda) dengan SMPN 19 Surabaya (Songolas).

Ya, kedua sekolah negeri ini sudah bentrok dalam babak awal yang dilaksanakan sejak pukul 16.00 WIB di DBL Arena. Walaupun masih berada pada bangku SMP, tetapi setiap pemain yang melantai di lapangan telah menyajikan persaingan yang cukup ketat.

Pada first half, kedua tim saling berbalas serangan dan menjaga area pertahanan dengan rapat. Walaupun begitu, penggawa Dapuda tampil lebih solid dengan membubuhkan lebih banyak poin dengan skor 19-15.

Memasuki second half, baik Dapuda maupun Songolas sempat menemui jalan buntu dalam memasukkan bola ke dalam ring. Tembakan tiga angka dari pemain bernomor punggung 15, Azzam Fahrizal Maulana menjadi satu-satunya poin yang tercipta dan diberikan kepada Dapuda.

Baca Juga: Hadir Mendukung Spentig, Bu Linda: Ini Wadah Mengaplikasikan Ilmu!

Melintasi quarter keempat, Songolas berhasil unggul tipis atas Dapuda dalam perolehan angka (5-4). Tetapi, torehan tersebut tidak cukup untuk mengubah keadaan. Hingga pada akhirnya, Dapuda mampu memenangkan laga dengan skor akhir 26-20.

Hasil ini sekaligus menuntaskan misi Dapuda dalam melakukan balas dendam terhadap Songolas. Mengapa demikian? Penggawa Dapuda mengalami kekalahan dramatis pada musim lalu atas Songolas pada babak Big Eight.

Mochammad Riffat Sandi Utomo, salah satu anggota Dapuda tampil trengginas dengan mencetak 9 poin dan 5 rebound. Capaian ini terasa semakin spesial ketika dirinya dimainkan selama 19 menit saja.

“Perasaan saya tuh sangat senang karena bisa membawa sekolah kebanggaanku meraih kemenangan,” tutur Riffat -panggilan karib Mochammad Riffat Sandi Utomo- tepat seusai pertandingan. Mimik wajahnya tampak begitu sumringah dan kelelahan dengan keringat bercucuran ketika ditemui di locker room.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini menyatakan bahwa rahasia dirinya dapat tampil apik pada pertandingan tersebut adalah karena latihan, kerja keras, dan doa dari seluruh elemen Dapuda yang mengiringi perjalanan tim. “Selain itu, saya suka melakukan push-up minimal 20 kali setiap harinya. Biasanya saya melakukannya setelah bangun tidur dan sebelum beristirahat,” sambungnya.

Riffat memegang bola dan bersiap mengarahkannya ke dalam ring kala melakukan tembakan bebas

Jika ditelaah lebih lanjut, ternyata dirinya belum lama bermain basket loh! Jaka yang gemar menyantap ayam goreng itu mengatakan bahwa ia baru memainkan olahraga ini sejak kelas 1 SMP ketika baru saja memasuki SMPN 22 Surabaya. “Awalnya sih saya iseng aja masuk basket karena ingin ikut ekstrakurikulernya. Tanpa pengalaman sama sekali, aku bekerja keras hingga akhirnya dapat menjadi seperti sekarang,” tambah cowok yang sekarang duduk di kelas 9 ini.

Dalam perjalanannya melebarkan sayap untuk dunia basket, terdapat sebuah kisah mengharukan yang mengiringinya. Figur yang suka bermain sepak bola tersebut mengaku bahwa langkahnya mendapatkan penolakan keras dari ayahnya tercinta. “Kalau kalah lagi, saya tidak boleh main lagi sama ayah,” ungkapnya. Hal itulah yang sempat membuat Riffat sempat berhenti dalam bermain basket selama 1 bulan pada tahun lalu.

Meskipun demikian, lelaki berzodiak Gemini ini tidak menyerah begitu saja. Riffat tetap meningkatkan kemampuan fisiknya yang dibutuhkan dalam permainan basket dengan latihan secara mandiri. “Saya ingin membuktikan kepada ayah bahwa saya bisa menekuni basket yang telah menjadi hobi atau kesenangan saya ini,” kelakarnya.

Sebelum menutup wawancara ini, Riffat mempunyai sebuah pesan yang ingin diberikan kepada sekolah kebanggaannya. “Semoga tim Dapuda dapat menjuarai Junior Exhibition Games tahun ini serta membawa nama Dapuda menjadi lebih naik lagi,” pungkasnya.

Oke, Riffat. Jangan patah semangat dalam meraih mimpi, kejar saja sesuai keinginanmu dan buktikan bahwa jalan yang kamu pilih adalah jalan yang terbaik!

Baca Juga: Pernah Patah Tulang, Inilah Tekad Aaron Setelah Mengantarkan IPH East Menang!

Penggawa SMPN 22 Surabaya dapat berbangga karena melangkah ke babak selanjutnya dan mengakhiri misi balas dendam musim lalu atas pasukan SMPN 19 Surabaya. Junior Exhibition Games 2025 East Java-North merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Profil Mochammad Riffat Sandi Utomo bisa kalian cek di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).

Populer

Bungkam Prestasi Prima, Al-Maruf Kukuhkan Back to Back Champion dan Kawin Gelar!
Resmi! Inilah Best Three Azarine DBL Dance Competition 2025 East Jakarta
Tak Ada Juara Baru, Putra Karangturi Pastikan Gelar Back-to-Back Champion!
Sejarah Baru Tercipta, Srikandi Al-Maruf Jadi Penguasa Jakarta Timur!
Comeback, PSKD 1 Akhirnya Juara DBL Central Jakarta 2025!