Semakin malam, semakin ramai. Itulah yang tergambar jika membahas mengenai suasana DBL Arena hari Jumat, 26 September 2025. Sejak pukul 19.00 WIB, telah hadir banyak penonton umum yang memadati tribun utara dan selatan.
Tidak hanya itu saja, ada sekumpulan orang berpakaian hitam yang membanjiri sisi timurnya. Siapakah mereka? Ultras Smekda lah jawabannya. Barisan pendukung dari SMKN 2 Surabaya (Smekda) ini menepati janji nribun kala tim putra kebanggaannya berlaga menghadapi SMA Petra 5 Surabaya.
Dengan banyaknya orang yang memenuhi tribun, semangat yang berkobar, dan nyanyian lantang, Ultras Smekda patut berbangga diri. Mengapa? Hal ini dikarenakan tim kesayangannya mampu memperoleh kemenangan dengan skor akhir 49-12. Semua ini tidak akan terjadi begitu saja jika tidak ada aura positif yang disalurkan oleh mereka.
Sebagai suporter yang merayakan kesuksesan tim sekolahnya pada laga ini, Ultras Smekda melakukan sesuatu yang hebat. Mereka menghadirkan sebuah aksi yang mampu menarik khalayak umum.
Baca Juga: Kembalinya Koreo 3D Ultras Smekda Musim Ini, Serupa tapi Tak Sama!
Diawali dari koreo kertas yang bertuliskan “Isok main gak?” dengan arti “Bisa main tidak?”. Ultras Smekda ingin mempertanyakan seberapa siap tim kesayangannya ini dalam menatap Round 2 dengan lawan yang lebih berat. Ketiga kata tersebut dimunculkan dalam waktu yang berbeda secara berurutan.
Kemudian, pada koreografi kertas ini diiringi oleh berbagai stiker pesan yang terinspirasi dari aplikasi WhatsApp. Total ada 3 stiker pesan yang ditampilkan oleh Ultras Smekda dengan masing-masing muncul pada setiap kata “Isok main gak?”.
“Emoji pertama menunjukkan kekhawatiran dan ketakutan kami selaku Ultras Smekda dalam melihat tim kami berlaga pada Round 2. Oleh sebab itu, bentuk emojinya adalah sosok yang menutup matanya dengan tangan,” tutur Brilian Fathurrozzi, salah satu anggota Ultras Smekda. “Emoji kedua yang tampak berkeringat sampai wajahnya berubah menjadi merah menampilkan gairah kami yang membara untuk memanaskan lapangan,” imbuhnya.
“Terus, untuk emoji ketiga ini kami menggambarkan skeptisisme kepada tim basket Smekda dalam melangkah jauh pada Round 2,” tambah Brilian -panggilan karib Brilian Fathurrozzi- yang kini duduk di kelas 12. Intinya, ekspresi yang mereka tampilkan itu diibaratkan sebagai cambuk untuk tim kesayangannya agar dapat tampil apik pada babak berikutnya.
Sebagai penyempurna koreografi ciamik dari Ultras Smekda, mereka juga mewujudkan sosok dewi. Sosok jelita yang diwujudkan Ultras Smekda ini tampak sedang tertidur seraya memiringkan kepala terhadap tangan. “Pada gerakan Sang Dewi itu kami terinspirasi dari artis bernama El Rumi. Dengan mengambil gerakannya saja, kami mengimplementasikannya terhadap figur dewi yang ditampilkan hari ini,” sambung cowok yang gemar menyantap sate ayam tersebut.
Anak kedua dari empat bersaudara ini mengungkapkan bahwa dalam pembuatan koreografi di atas mereka memerlukan waktu selama seminggu. Selama proses pengerjaan, terdapat sebuah kejadian yang sedikit mengundang simpati kita. Peristiwa tersebut melibatkan koreografi kertas yang ditunjukkan oleh Ultras Smekda pada hari ini.
“Pada saat kita menata koreo kertas di area outdoor sekolah, kertas-kertas itu kena angin sampai terbang semua. Kejadian ini berlangsung sebanyak empat kali hehehe,” kelakarnya dengan diiringi tawa.
Lelaki yang suka bermain sepak bola ini mempunyai keinginan besar kepada teman-temannya dalam menghadiri panggilan nribun pada laga-laga berikutnya. “Untuk arek-arek Smekda, tetaplah bangga untuk mendukung tim kebanggan kita. Terus, jangan bosen-bosen nribun dan tetep jadi satu untuk kedepannya,” pungkasnya.
Oke, Brilian. Terima kasih atas waktunya. Kami tunggu kejutan-kejutan yang akan kalian tampilkan sebagai Ultras Smekda pada Round 2!
Baca Juga: Dedikasi Guru yang Tak Pernah Padam di Balik Perjuangan Smekda
Seiring dengan keberhasilan tim putra Smekda dalam memastikan diri untuk lolos ke babak berikutnya, Ultras Smekda bisa lebih bersukacita. Mengapa? Pada laga ini mereka mampu menghadirkan koreografi menakjubkan dan penuh makna dalam DBL Surabaya 2025. DBL Surabaya sendiri merupakan bagian dari Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 yang digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia.
Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Ada juga Azarine DBL Dance Competition 2025-2026 dengan tema Shine Like a Star.
Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Laga final setiap region dan series tayang secara eksklusif di YouTube Good Day ID. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil sekolah ini bisa kalian cek di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).