Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Central Java-South banyak cerita. Mulai dari kembalinya sekolah-sekolah lama yang bersaing berebut gelar juara di Sritex Arena. Sampai cerita tim debutan yang sukses memberi kejutan.
Adalah srikandi RUSHD (SMA Unggulan RUSHD). Yap, DBL Solo 2025 menjadi musim pertama bagi Lovely Emilly dan kawan-kawan melantai. Putri RUSHD langsung memberi kejutan di musim pertama mereka.
Bukan cuman meraih kemenangan saja. Putri RUSHD juga tembus ke Playoff buah dari tak pernah kalah di fase grup! Bahkan pada tahun pertama melantai, srikandi RUSHD juga melenggang ke Fantastic Four.
Di balik keberhasilan sang debutan, ada juru taktik yang bukan sembarangan di skuad RUSHD. Adalah Lusia Puspitasari, kepala pelatih SMA Unggulan RUSHD.
Menariknya sang pelatih didampingi oleh kembarannya sendiri, Dyah Puspitasari. Usut punya usut perjalanan karier keduanya sudah tak terpisahkan sejak masih berstatus sebagai pemain profesional.
“Kita sempat main di WNBL di klub Sritex Dragons Solo. Sempat main bareng satu tahun terus beliau (Dyah Puspitasari) pensiun duluan. Jadinya saya pemain dan tante Dyah jadi manajer,” ungkapnya.
Kebersamaan tersebut terus berlanjut ketika coach Puspita memutuskan untuk pensiun. Memulai karier baru sebagai seorang pelatih basket, “ Hahahaha kita selalu berdampingan dari dulu. Setelah saya pensiun, dan saya jadi pelatih, beliau manajer. Satu paket lah istilahnya,” sambungnya.
Ketika menjadi juru taktik di RUSHD, coach Lusia mengapresiasi betul terkait konsep student athlete yang ada di regulasi kompetisi DBL.
“Standar nilai yang diterapkan sebagai aturan buat ikut DBL ini sangat bagus dan tepat. Ini merupakan dorongan positif untuk mereka (pemain) agar bertanggung jawab menyeimbangkan nilai akademik mereka ketika bermain di lapangan,” ujarnya.
Bagi coach Lusia, status student athlete itu juga bisa menjadi jembatan pemain-pemainnya meraih mimpi di bidang yang mereka inginkan.
“Buat saya basket itu bukan sekadar hobi lagi. Saya merasa banyak terbantu dari basket. Bisa dapat kesempatan dan dapat beasiswa, bisa melanjutkan sekolah dengan baik juga,” ceritanya.
Coach Lusia lantas menambahkan, “ Mungkin Tuhan menitipkan berkat lewat saya dengan mungkin sedikit ilmu saya ini harus bisa dibagikan dan mendorong anak-anak untuk bisa basket agar dapat sekolah yang bagus,” terangnya.
Dengan demikian coach Lusia mengamini bahwa ada seribu jalan bagi student athlete meraih mimpi. Salah satu jalannya lewat basket, lewat kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day.
Sukses terus, coach!
Profil Lusia Puspitasari bisa kalian cek di bawah ini.