Overtime pertama tersaji di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java Championship! Pertarungan panas antara tim putri SMAN 1 Glagah Banyuwangi (Smansa) kontra SMAN 3 Blitar (Smaga) pada Kamis, 30 Oktober 2025 ternyata belum cukup berlangsung selama empat kuarter.
Smansa yang sempat tertinggal mampu memaksa laga berlanjut ke babak tambahan berkat layup dari Chantika Arum yang menyamakan kedudukan, 22-22, di sisa satu menit terakhir.
Sayangnya, hanya butuh 26 detik bagi Helena Meysha untuk kembali membawa Smaga unggul di overtime. Momentum itu pun menjadi titik balik yang memastikan kemenangan Smaga dengan skor akhir 31-23.
Di samping itu, gadis yang akrab disapa Helena itu turut menjadi penyumbang angka terbanyak lewat torehan 9 poin, 3 rebound, dan 2 assist.
“Aduh, aku enggak bisa mikir apa-apa. Pokoknya, aku tadi yang penting ambil bola terus masukin ke ring. Aku sebenernya juga enggak nyangka kalo bakal bakal sampai overtime. Untungnya abis aku ngepoin, temen-temen langsung ngebantu buat lanjutin poinnya,” buka Helena.
Baca Juga: Farsya Azwa dan Jozhian Faiz Saling Dukung di DBL East Java Championship...
Lebih lanjut, pemain bernomor punggung 13 itu mengaku bahwa kelelahan menjadi penyebab utama timnya sempat kehilangan tempo permainan.
Terlebih, ia juga masih harus beradaptasi dengan atmosfer pertandingan, mengingat musim ini menandai debutnya di ajang DBL East Java Championship 2025.
“Di tengah-tengah, kita udah capek. Di sini, venue-nya juga lebih besar dan lebih panas. Ternyata beda banget sama di Malang,” terang Helena.
”Aku juga sempat nervous, apalagi pas skornya jadi 16-16 di kuarter ketiga. Tapi, untung ada support dari coach, asisten coach, dan lainnya yang dukung dari tribun,” sambungnya.
Kemenangan ini pun membawa srikandi Smaga melesat ke Fantastic Four. Nantinya, mereka akan berjumpa dengan pemenang dari laga antara SMA St Louis 1 Surabaya (Sinlui) versus SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung (Smariduta).
Meski belum pernah berjumpa dengan kedua tim, pemain dengan tinggi 160 sentimeter ini memprediksi bahwa Sinluilah yang akan memenangkan pertandingan tersebut.
“Menurutku, Sinlui lebih bagus. Aku juga sempat liat final DBL Surabaya kemarin yang Sinlui ketemu Gloria 1, mereka mainnya oke. Tapi, Sinlui sama Smariduta itu kayaknya imbang kalau secara postur karena pemainnya banyak yang tinggi,” ujar Helena.
Meski begitu, Ia tidak ingin merasa terbebani dengan nama besar kedua tim. Terlepas dari siapa pun musuh yang menghadang, satu hal pasti adalah Helena ingin bermain lebih lepas nantinya.
“Pokoknya, besok main enjoy aja. Semangat juga buat Sinlui dan Smariduta. Kasih yang terbaik untuk sekolah kalian,” katanya.
Baca Juga: Hannah Harshita Catat Double-Double Pertama di DBL East Java Championship!
Helena sendiri berambisi untuk bisa menapakkan kaki di partai puncak DBL East Java Championship 2025. Menariknya, ia punya alasan tersendiri di balik target tersebut.
“Aku pengin final soalnya aku mau ngerasain pake jersey final, hahaha,” celetuknya sambil tertawa lepas.
Sebagai informasi, DBL East Java Championship 2025 merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Profil pemain ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)