Bukan Guru BiAZA: Jadi Suporter, Pelatih, sampai Manajer!

| Penulis : 

Helatan Honda DBL with Kopi Good Day bukan sekadar panggung bagi para student athlete saja. Sejak musim lalu, kompetisi basket antarpelajar terbesar itu juga mengapresiasi sekolah partisipan yang terlibat.

Sebab, salah satu pilar penting kompetisi DBL adalah partisipan yang diisi bukan sekadar pemain basket, dancer, dan suporter saja. Melainkan satu sekolah juga turut terlibat. Pun demikian dengan guru-guru yang ditunjuk sebagai pendamping (manajer tim) atau sekadar datang ke arena untuk mendukung anak didiknya berlaga.

Sejak edisi 2024 pula DBL memberi sorotan lampu kepada para guru. Salah satunya adalah ketika pemanggilan pemain di partai final. Para pemain dipanggil masuk ke dalam lapangan bersama guru pilihan mereka.

Sederhana namun ini yang membuat kompetisi DBL begitu berkesan. Seolah mengajak para guru ini turut serta merasakan atmosfer laga final yang begitu magis. Merasakan euforia dan juga menjadi tambahan semangat untuk para penggawa.

Kompetisi DBL juga tidak terlepas dari peran para guru yang juga mengiri langkah 21 tahun DBL mengudara. Cerita-cerita tentang guru lahir dan tumbuh di teras sorak, dari pinggir lapangan, hingga di balik layar.

Tanpa mengesampingkan guru-guru lain yang sudah membersamai langkah para penggawa, DBL Play sudah merangkum tiga cerita dan perjalanan Bukan Guru Biaza selama Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026! Cek di bawah ini ya.

Bu Tatik - SMKN 2 Surabaya

Biasanya beberapa guru mendukung anak didiknya dari tribune VIP. Biasanya lagi mereka jadi saatu dengan guru-guru yang lain di tribune yang berbeda dengan barisan suporter sekolah.

Tapi, itu berbeda dengan Bu Tatik, guru PKN asal SMKN 2 Surabaya.. Panasnya tribune Ultras Smekda (sebutan suporter SMKN 2 Surabaya) bukan menjadi alasan Bu Tatik untuk tidak berdiri dan bernyanyi bersama siswa-siswa Smekda lainnya.

Bu Tatik percaya, setiap keringat dan panasnya tribune suporter tidak sebanding dengan kerja keras perjuangan para penggawa basket Smekda di lapangan. Alih-alih memberi sekat tak terlihat dengan para muridnya dengan duduk di tribune seberang atau VIP, Bu Tatik justru membaur bersama Ultras Smekda.

Mereka sportif sekali dan solid antara senior dengan adik-adiknya. Mereka juga selalu meminta pendapat ke saya. Saya pun selalu bilang kalau itu yang terbaik, saya oke,” ceritanya.

Rasa bangga tergambar jelas di wajah Bu Tatik. Dari lingkungan sekolah kejuruan, para penggawa Smekda justru mampu bersinar lewat olahraga. 

Secara tidak langsung Bu Tatik juga mengamini kalau DBL juga menjadi tempat untuk membangun dan membentuk karakter anak-anak muda yang disiplin, sportif, dan juga menghargai satu sama lain. 

Profil SMKN 2 Surabaya bisa kalian cek di bawah ini.

Mikhael Bagus Pradana dan Monica Dyah - SMA Kalam Kudus Sukoharjo

Selanjutnya ada cerita tak kalah menarik dari tim basket putri SMA Kalam Kudus Sukoharjo. Pelatih dan asisten pelatih mereka merupakan pasangan suami-istri. Di luar lapangan, keduanya juga menjadi guru.

Coach Monica mengajar di SD Negeri Mangkuyudan Surakarta sebagai seorang guru olahraga. Menariknya, coach Monica dan coach Mikhael seolah tak bisa dipisahkan. Sebelum menjadi peramu strategi di Kalam Kudus Sukoharjo, keduanya menjadi pelatih dan asisten pelatih di skuad SMA Pradita Dirgantara. 

“Hahahaha memang gak bisa pisah aja kali ya, Mas. Sama mungkin kita berdua masih belum menemukan partner waktu melatih yang tepat aja. Jadinya kayak ya sudah sama coach Mon aja hahahaha,” ungkapnya.

Coach Mikhael juga sempat menjadi guru di SMA Kalam Kudus tepatnya pada tahun 2018. Kini beliau kembali dan sukses mempersembahkan piala. Keren!

Profil SMA Kalam Kudus Sukoharjo bisa kalian cek di bawah ini.

Novan Ali - SMA St. Louis 1 Surabaya

Nama terakhir ada Novan Ali, guru Fisika dari SMA St. Louis 1 Surabaya yang musim ini naik jabatan menjadi asisten pelatih tim basket putra Sinlui. Yap, sebelum musim ini, status Pak Novan di tim basket Sinlui putra adalah manajer tim.

Hal itu pula yang membuatnya tak pernah absen mendampingi perjalanan tim basket Sinlui di DBL Surabaya. Salah satu hal kecilnya adalah setiap Technical Meeting, Pak Novan selalu hadir.

Pun demikian ketika tim basket putra Sinlui tembus ke Final Party DBL East Java. Pak Novan menjadi perwakilan dari jajaran ofisial tim yang memotong habis rambutnya. Ya, ritual botak Sinlui di partai final bukan hanya dilakukan oleh para pemain. Melainkan juga oleh Pak Novan.

Profil Novan Ali bisa kalian cek di bawah ini.

Terima kasih bapak dan ibu guru yang sudah mendukung talenta-talenta muda mengembangkan minat dan bakatnya di ajang DBL dengan baik. Baik menjadi pemain, pemandu sorak (dancer), maupun suporter. Selamat hari guru untuk semua guru di Indonesia. Semakin sejahtera dan jaya!

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Beep Test: Pengertian dan Manfaat untuk Kebugaran
5 Macam Passing dalam Bola Basket yang Wajib Kamu Ketahui!
Robert Piet dan Tugas Besar Menjaga Konsistensi Benjamin Piet di Lapangan
Sejarah Tercipta, Buksi Juara Dua Musim Beruntun di Indonesia Arena!