Gelaran Final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Jakarta kembali menghadirkan atmosfer megah di Indonesia Arena.
Namun, di balik sorotan lampu dan belasan ribu penonton yang memenuhi tribun, ada satu narasi yang mencuat lebih terang. Di mana partai final ini adalah panggungnya para rookie.
Kala itu, SMA Bukit Sion Jakarta kembali mengamankan kemenangan, alias back to back champion usai menumbangkan SMA Jubilee Jakarta dengan skor 60-52.
Di panggung sebesar ini, sebuah kemenangan bukan hanya soal taktik dan skill. Indonesia Arena menuntut satu hal yang lebih sulit, yakni mentalitas.
Siapa yang paling siap bertanding dihadapan 15.729 penonton, biasanya mereka mengambil alih pertandingan. Dan tahun ini, para rookie justru tampil paling percaya diri.
Laga putra kembali mempertemukan dua tim terbaik Jakarta, SMA Bukit Sion Jakarta melawan SMA Jubilee Jakarta.
Di awal laga, SMA Bukit Sion Jakarta (Buksi) sebenarnya masih sangat bergantung pada tiga pilar utamanya, yakni Ryansean Bastian Gunawan, Efrael Yerusyalom Enrichia, dan Riovaldo Renjiro Leonardy.
Namun, drama langsung terjadi saat Riovaldo, sang Honda Most Valuable Player Jakarta, harus keluar lebih cepat akibat cedera setelah hanya empat menit bermain.
Baca Juga: Efrael Yerusyalom yang Mengambil Alih Mandat Kapten Buksi Saat Riovaldo Cedera
Meski begitu, kualitasnya tetap luar biasa. Dirinya menorehkan enam poin dengan akurasi sempurna, 100 persen.
Tanpa Riovaldo, Ryansean dan Efrael memikul beban lebih besar. Kombinasi 26 poin dan 18 rebound dari dua senior ini menjadi fondasi Buksi untuk tetap stabil.
Mohammad Alkaysan (jersei putih) saat coba mencetak angka di daerah kekuasaan SMA Jubilee Jakarta
Namun, amunisi tambahan lain justru hadir dari bangku rookie. Mohammad Alkaysan Aldirono tampil tak gentar. Debutnya di Indonesia Arena, Alkaysan langsung mencatatkan double-double 11 poin dan 10 rebound. Dirinya menyatu dengan gaya bermain Buksi yang begitu agresif.
Baca Juga: Ambisi Alkaysan Aldirono di Final DBL Jakarta Pertamanya
Di sisi lain, Jubilee menunjukkan fenomena yang sama, bahkan lebih mencolok. Tiga pemain terbaik mereka selama gelaran final masih berstatus rookie.
Ada Benjamin Piet Hernusi, motor serangan Jubilee dengan 17 poin dan 6 steal yang bermain dalam 32 menit bermain.
Benjamin Piet Hernusi (jersei merah) saat coba menembus lini pertahanan lawan dan menambahkan angka
Lalu Carlen Shaquille Al Fayes, yang mencuri perhatian dengan permainan dua arah dan mencetak double-double 13 poin dan 11 steal..
Terakhir, Chimaobi Nzekwue. Meski dirinya sudah duduk di bangku kelas XI, namun tetap rookie bagi Jubilee. mengingat musim lalu dirinya belum bergabung ke skuad utama. Di panggung debutnya, ia tampil luar biasa dengan 14 poin dan 17 rebound, menjadikan paint area seperti miliknya sendiri.
Penampilan para rookie ini memberi pesan bahwa Final DBL Jakarta tahun ini bukan sekadar duel dua tradisi kuat, tetapi momen lahirnya generasi baru.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.
Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day. (*)
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Saksikan tayangan ulang livestream pertandingan lewat video di bawah ini:
Statistik pertandingan ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap).