JOGJAKARTA-SMA Budi Mulia Dua (BMD) punya sederet pemain yang memiliki skill mumpuni. Salah satu yang menonjol dan konsisten dari permainan ke permainan adalah guard andalan mereka, Fadhil Rais.

Pada empat laga sebelumnya, ia berhasil mengumpulkan empat poin. Lengkap dengan 11 steals, empat assists, serta sembilan total rebounds.

Di babak big eight misalnya, meskipun timnya kalah tipis dari SMAN 2 Jogjakarta, Rais mampu tampil cemerlang. Sepanjang pertandingan, Rais mampu mencattkan 13 points dan 7 steals.

Hal itu semakin istimewa karena sebagai pemain basket, secara fisik ia tak terlalu menonjol. Asal tahu saja, tinggi pemain yang satu ini hanya 155 cm dengan berat badan 48 kg.

Meski memiliki tubuh yang bisa dibilang mungil, namun ia kadung jatuh cinta dengan permainan bola basket. Kepada DBL.id, Rais mengaku pada awalnya ia merasa minder dan tak percaya diri. Namun seiring waktu berjalan, Rais menyadari bahwa basket bukan hanya mengenai postur tinggi menjulang. “Banyak pemain basket yang secara postur kecil tapi gak kalah dengan yang besar,” ujar Rais.

Hal itu menjadi motivasi tambahan bagi Rais. Ia mengaku mengabaikan hal-hal yang membuat minder dan lebih memilih fokus terhadap apa yang ia bisa kembangkan. Lewat latihan mandiri maupun bersama tim di sekolah, Rais fokus untuk mengembangkan kemampuan drive dan shootingnya, dua skill yang menurutnya menjadi senjata maut yang bisa ia andalkan.

Sebenarnya, Rais mengaku hampir menyukai semua jenis olahraga. Awalnya ia tak menaruh hati secara serius pada basket. “Justru awalnya aku ikut ekstrakurikuler futsal ketika SD,” kata Rais.

Rais mengaku baru secara serius mendalami basket ketika menginjak kelas 5 SD. Minimnya kompetisi futsal di tingkat pelajar membuatnya pindah haluan. “Karena saya suka olahraga dan pengin serius di satu cabang. Makanya saya seriusin basket yang secara pengembangannya lebih bagus,” kata Rais.

Pilihannya untuk hijrah bisa dibilang tepat. Pasalnya lewat basket, pengembangan dirinya bisa semakin optimal. Tak hanya di level sekolah, permainannya membawa Rais beberapa kali mewakili Kabupaten Sleman di beberapa event olahraga. “Seingat saya sudah ikut sekitar 5-6 kali, baik Pekan Olahraga Daerah maupun Pekan Olahraga Pelajar Daerah,” ujar Rais.

Rais menyebut keseriusannya di basket tak lepas dari dukungan orang tuanya. Orang tua Rais disebut sangat mendukung apa yang menjadi kesenangan Rais itu.

Setelah lulus dari BMD nanti, Rais pun mengaku masih akan melakoni basket di tingkat perguruan tinggi. Cowok berusia 16 tahun ini mengaku bermimpi bisa kuliah di luar negeri. Jerman dan Jepang jadi incarannya melanjutkan studi nanti.

Ia berharap pengalaman kuliah di luar negeri sekalgius bisa menempa skillnya dalam bermain basket. Caranya dengan bergabung ke klub basket kampus. “Dengan main bersama orang dari luar negeri kan jadi bisa lebih beragam pengalaman dan pengembangan skillnya,” tandas Rais.

Kalau lagi senggang, baca berita-berita menarik dari mainmain.id yuk:

 

Populer

Wayahe Nribun di DBL Arena: Maskot Gatot Kaca Simbol Kekuatan Twyster
Telat Panas, SMA ITP Surabaya Akhirnya Menangi laga
Hasil Drawing DBL Kupang: 18 Tim Siap Beradu di GOR Flobamora Kupang
Srikandi Labsraw Sukses Jalankan Misi Revans
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA