Kurang optimalnya mental pemain pada musim lalu membuat coach Yermias Okran Koby memberikan program tambahan untuk anak-anaknya. Salah satunya dengan peningkatan intensitas latihan serta rutin menggelar latih tanding.

"Kami rutin melakukan sparring dengan alumni setiap Sabtu. Tujuannya, selain mengasah mental juga menguji coba pattern yang sudah kami kembangkan," ujar coach Yermias.

Tak hanya itu, ia juga sudah menyusun sejumlah rencana latih tanding dengan beberapa klub yang ada di daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sayang, pandemi coronavirus yang melanda Indonesia menunuda program tersebut.

Meski begitu, bukan berarti SMA Giovani libur latihan. Ada beberapa drill yang wajib dilakukan pemain selama di rumah. Mulai dari penguatan fisik seperti jogging serta ball handling dengan dribble statis di rumah.

"Progres positif dari kedua program ini adalah tim kami punya chemistry yang kuat. Karena kalau masih mengedepankan ego, hal itu berakibat sangat tidak baik untuk tim," jelas coach Yermias.

Setelah pandemi coronavirus berakhir tim akan kembali berlatih untuk mengembangkan fundamental. Terutama di sektor finishing. Dengan begitu, skuadnya semakin siap untuk menghadapi musim baru.

"Dengan basket saya ingin anak-anak bisa have fun dan bersenang-senang. Saya pun tidak memasnag target. Yang penting anak-anak bisa menikmati semua prosesnya," tutur coach Yermias.(*)

Yuk beli kaus 'DBL Region' dari Mainbasket untuk Bersatu Saling Bantu Penanganan COVID-19. Selengkapnya klik banner di bawah ini.

Populer

Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
11 Varian Rasa Kopi Good Day Yang Wajib Kamu Coba
Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024
5 Cara Menuju Indonesia Arena: Rute TransJakarta, MRT, dan KRL