Resep Jadi MVP Ala Jeff Chang: Harus Rajin Latihan

| Penulis : 

Langkah SMA Chandra Kumala boleh saja terhenti di babak fantastic four. Mereka gagal menuntaskan misi untuk menembus partai final Honda DBL North Sumatera Series 2019. Perjuangan mereka dihentikan oleh SMA Methodist 2 Medan.

Tetapi itu tidak menjadikan mereka pulang dengan tangan hampa. Sang kapten tim Jeff Chang dianugerahi predikat Most Valuable Player (MVP) musim lalu.

Pemain berposisi guard itu memang layak menyandang gelar itu. Sejak kompetisi berlangsung, dia memang tampil dominan sebagai motor penggerak tim.

"Jujur saja tidak menyangka. Memang dari awal targetnya bisa jadi MVP, tapi saya merasa saya bermain kurang baik dibandingkan teman-teman dari sekolah lain,” ucap Jeff rendah hati.

Siswa yang baru naik kelas XII ini tetap bersyukur dengan pencapaiannya. Terlebih Jeff juga masuk sebagai top 50 campers Honda DBL Camp 2019. Semakin komplit saja bonus yang didapatkannya.

Sampai hari ini dia masih belum mengetahui faktor apa yang bisa menjadikannya MVP. Namun, Jeff merasa punya sifat leadership yang bagus selama pertandingan berlangsung.

Selain itu, perjuangannya demi tampil apik di DBL juga patut mendapat apresiasi. Nyaris setiap hari dia berlatih. Untuk mengasah skill Jeff bahkan bergabung dengan klub basket Cemara Asri. Cowok 17 tahun itu masih aktif di ekstrakurikuler basket di sekolahnya.

"Biasanya setiap hari setelah pulang sekolah juga main basket. Kalau latihan di sekolah itu Selasa, Kamis, dan Jumat. Sementara Sabtu dan Minggu latihan di klub. Bisa dikatakan setiap hari pasti main basket," ujar Jeff.

Lebih sering Jeff dan kawan-kawannya bermain basket sembari menunggu sang pelatih datang. Ada waktu kosong selama tiga puluh menit yang mereka manfaatkan untuk pemanasan. Seolah belum puas, aktivitas ini masih dilanjut bahkan setelah latihan selama satu jam penuh.

Dalam sehari dia meluangkan waktu sekitar empat jam untuk latihan basket. Rata-rata Jeff baru pulang ke rumah di atas jam 19.00 wib. Lelah sudah pasti dirasakannya. Akan tetapi, semangat untuk menjadi tim terbaik di DBL yang mendorongnya untuk mengalahkan rasa malas.

"Kalau sekarang lagi pandemi gini kegiatan basket disetop. Cuma tetap latihan fisik sendiri di rumah. Mulai dari latihan endurance, dribble, dan macam-macam. Ada pengarahan dari pelatih yang kasih program buat dikerjakan di rumah,” tutur Jeff.(*)

Populer

Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024
Justin Patrick Alex Ikuti Jejak Kakak Terpilih DBL All-Star, Plus Bonus MVP!
Skuad Putri Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Halmaheranno di Antara All Star Kedua dan Tugas Akhir Sekolah