Stephanie Aprilia memiliki kenangan manis bersama SMA Satya Wacana. Garda berusia 18 tahun itu pernah merasakan juara Honda DBL Central Java Series bersama Satya Wacana pada tahun 2018 lalu.

Sayang, pada musim 2019 kemarin, dia gagal membawa Satya Wacana meraih trofi Honda DBL. Dirinya menyadari ada hal yang harus diperbaiki dari Satya Wacana agar mantap mengarungi musim baru.

"Semua bisa asal rajin latihan. Soalnya persaingan makin berat di Jawa Tengah," ucapnya.

Pada musim baru Honda DBL mendatang, Stephanie sebenarnya masih bisa membantu Satya Wacana. Namun, bukan menjadi pemain. Sebab, dirinya sudah lulus dari Satya Wacana tahun ini. Dia akan hadir sebagai suporter.

"Latihan yang serius. Jangan meremehkan atau menggampangkan. Kesempatan nggak datang dua kali. Jangan sia-siakan," pintanya.

Stephanie Aprilia (9) bermain bersama Satya Wacana di Honda DBL Central Java Series 2019 (source: DBL Indonesia)

Bersama Satya Wacana, pemain berpostur 160 sentimeter itu telah mengemas 32 poin dan 19 rebound. Stephanie merasa perjuangan juniornya tidaklah mudah. Apalagi banyak perubahan komposisi di tim.

Karena itu masa persiapan harus bisa dimaksimalkan. Dirinya berpesan agar adik kelasnya lebih memperbanyak scrimmage melawan sekolah di sekitar Jawa Tengah. Untuk menambah jam terbang.

"Latihan fisiknya juga dikencengin. Sama yang terpenting tuh harus bisa lebih kompak lagi antarpemain," pintanya.

Dengan persiapan maksimal, Stephanie berharap juniornya bisa kembali membawa Satya Wacana kembali ke jalur juara. "Bermain semaksimal mungkin. Do the best!" pintanya. (*)

Populer

Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024
Kalahkan Insecure Soal Postur, Keira Ammabel Tembus All-Star di Tahun Ketiganya
Nih Dia Kelakuan Kocak Anak Basket Galan dan Smale di Roadshow DBL Bareng Emina
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Halmaheranno di Antara All Star Kedua dan Tugas Akhir Sekolah