SMA Methodist hampir saja juara Honda DBL Aceh Series musim lalu. Namun, harapan itu buyar karena kesalahan kecil. Mereka kandas dari SMAN 1 Banda Aceh. Kekalahan ini membuat Stefanus mengingatkan adik kelasnya agar selalu konsentrasi saat bertanding.

Stefanus mengatakan bahwa timnya kalah ketika waktu masih tersisa satu detik. Hal itu terjadi lantaran Methodist mendapat ganjaran technical foul sewaktu timnya dalam posisi leading atas Smansa Banda Aceh.

"Kemenangan sudah di depan mata. Salah satu pemain di bench tidak sadar masuk ke lapangan dan lawan mendapat free throw, mereka kembali berbalik unggul,” terangnya.

Dari situ ia belajar agar tidak boleh lengah saat bertanding. Semua pemain harus bisa menghargai waktu dan konsentrasi. "Itu akan jadi pelajaran berharga buat kami satu tim," ujarnya.

Selain soal waktu, pemain 17 tahun itu juga berharap juniornya bisa lebih keras lagi, baik saat latihan maupun bertanding. Ia meyakini di Honda DBL mendatang, para pesaing Methodist semakin sulit. Apalagi rival utama mereka yang mengalahkannya di final.

"Nggak boleh lembek. (Sebab) Smansa masih menjadi pesaing berat buat tim kami," ucapnya. (*)

Populer

Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Biodata Mahalini, Jebolan Indonesian Idol yang akan Tampil di DBL Fest 2024
Inilah Hasil Drawing Seri Jaksel: Seru Sejak Opening Party
Wajib Tahu! 3 Hal Ini Bikin Kamu Tidak Dapat Poin di DBL Play Skills Competition
Etnis Marind-Anim: Pewaris Gen ’Raksasa’ dan Postur Atletis