Kegagalan SMA Al-Azhar 4 Bekasi di perhelatan Honda DBL 2019 lalu bukan suatu hal besar bagi Fernando Briyan Prayoga. Pebasket 17 tahun itu justru merasa ada hal banyak hal yang bisa dipetik dari kompetisi Honda DBL.

Dua musim membela Al-Azhar, Briyan memang belum bisa membawa timnya melenggang ke fase puncak. Meski begitu, pemain berposisi forward itu mengambil hikmah juga pelajaran berharga dari persaingan ketat Honda DBL.

"Aku dan teman-teman bermain dengan senang hati di Honda DBL. Karena aku pribadi ingin menimba pengalaman dan pelajaran dari perhelatan Honda DBL,” terangnya.

Buatnya, bisa berlaga di liga basket pelajar terbesar se Indonesia merupakan hal sangat prestise. Dirinya mengakui untuk mengarungi persaingan panjang di Honda DBL bukan hal yang mudah. Namun, paling tidak impian untuk bermain di Honda DBL bisa ia rasakan.

"Dari dulu cuma bisa melihat kakak kelas main di Honda DBL. Karena di SMP kan cuma bisa ikut turnamen biasa," ucapnya.

Akan tetapi, bukan berarti Briyan tak memiliki keinginan untuk membawa timnya mencapai hasil lebih baik. Sekarang saja ia dan tim sudah mulai berlatih kembali. setelah sebelumnya menepi hampir lima bulan.

Selain itu, ia juga melakukan olahraga ringan guna menjaga kestabilan badannya. Juga agar selalu siap mengarungi sengitnya persaingan di seri Jawa Barat. "InsyaAllah kami akan ikut lagi. Ini akan menjadi ajang terakhir bersama teman-teman juga,” tandasnya.

Musim lalu, perjalanan Al-Azhar hampir bisa melesat ke 16 besar penyisihan regional Utara. Sayangnya mereka harus tunduk dari SMAN 2 Bekasi dengan skor tipis 28-25. (*)

Populer

Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Lawan Overthinking, Yualita Rency Sabet All-Star dengan Status Rookie
11 Varian Rasa Kopi Good Day Yang Wajib Kamu Coba
Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024
Refleksi Hardiknas: Deretan Pemain yang Tetap Fokus Studi Saat Ikut DBL Camp