Meski diselenggarakan pada 16 Oktober mendatang, para peserta DBL Play Skills Competition seolah tak mau kehilangan waktunya. Mereka gencar mempersiapkan diri dan meningkatkan intensitas latihan. Hal inilah yang dilakukan oleh Bradley Supit.

Pemain dari Manado Independent School (MIS) ini menjelaskan bahwa dirinya sedang menggenjot latihannya agar siap mengikuti tantangan selama enam minggu dari DBL Indonesia. "Soalnya aku punya target. Minimal bisa lolos ke playoffs dulu. Baru setelahnya aku serahkan ke Tuhan," jelasnya.

Dalam seminggu terakhir ini sendiri, Bradley sedang gencar mengasah kemampaun ball handling-nya. Beragam program dribble seperti behind the back, crossover, hingga between the lag menjadi makanannya sehari-hari.

Hal ini ditambah dengan program penguatan otot seperti push up, sit up, pull up, dan lain-lain. Bukan tanpa alasan, tim pelatih ingin semua gerakan yang dilakukan oleh Bradley bisa optimal. Caranya dengan memperbaiki detail fundamental serta menguatkan kemampuan ototnya.

"Kadang juga menambah porsi latihan dari YouTube. Soalnya kan variasinya banyak. Tapi bukan berarti asal mengikuti aja. Yang paling penting detail gerakannya," ungkap Bradley.

Salah satu motivasi yang membuat dirinya semangat adalah membuktikan diri ke lingkungan. Bahwa meski bertubuh kecil, ia bisa berprestasi basket. Pasalnya, banyak yang memandang remeh kemampuan Bradley karena ia memiliki tinggi 164 cm.

"Stigma orang-orang kan gitu. Basket itu nggak lepas dari tinggi badan. Padahal meski kecil bukan berarti kalah dengan pemain yang tinggi. Bahkan bisa mengalahkan pemain yang tinggi dengan gerakannya yang lincah," tegas Bradley. (*) 

Populer

Sempat Pesimis di DBL Camp, Aryananda Kayleen Justru Melesat ke Top 24 Campers
Biak Mendobrak (3): Jerih Payah Jualan di Pantai Demi Bisa Tampil di Jayapura
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Tak Masuk Top 50 Campers, Kezia Ashley Justru Amankan Wild Card, Kok Bisa?