Pandemi Covid-19 membuat Christoforus Mardiningtyas harus lebih bersabar dalam latihan. Pasalnya, keluarganya masih belum memperbolehkannya berlatih bersama tim agar tetap dalam kondisi yang sehat.

Namun, hal ini bukan menjadi alasannya untuk berhenti berlatih. Siswa SMAN 10 Surabaya ini memanfaatkan lapangan di dekat rumahnya untuk tetap menjaga sense basketnya.

"Dan kebetulan banget ada DBL Play Skills Competition. Jadi aku dapat program latihan tambahan dari challenge-nya. Serta bisa mengukur sudah di level mana kemampuanku," ujarnya.

Dalam latihan hariannya, finishing menjadi salah satu drill yang sedang ia tingkatkan. Hal ini dikarenakan ada beberapa aspek yang menurutnya kurang. Selain memperkuat tangan non dominan ketika melakukan layup, ia juga menambahkan latihan under ring.

Dengan begitu, ia memiliki sense yang lebih tajam lagi ketika berada di bawah ring. "Untuk latihan fisik, aku lebih banyak jogging pada sore hari. Jadi biar tetap prima dan nggak ada penurunan," tambahnya.

Satu hal yang membuatnya semangat adalah impiannya menjadi bagian dari tim utama SMAN 10 Surabaya. Ia menyadari bahwa hal ini tidak akan mudah. Apalagi Bigten, sebutan timnya juga sudah mulai latihan bersama.

"Kalau cuma santai-santai di rumah, aku bisa ketinggalan jauh sama teman-temanku. Makanya aku kejar terus mereka meski tidak sedang berlatih bersama," tuturnya. (*)

Populer

DBL Camp 2024 Jadi Ajang Reuni Dylan Wilbert dan Teman Lamanya
Penantian Panjang nan Sabar Samantha Wong untuk Bisa Tembus DBL All-Star 2024
To The Future: Lulus dari SMA, Vito Bratta Merapat ke Universitas Surabaya
Putri Natalie Kangen Seru-seruan Bareng Campers Papua dan Manado
Annisa Nuri Akui Kehilangan Kunci Hotel sampai Empat Kali saat DBL Camp