SMAN 2 Palu menjadi salah satu sekolah dari kota non-Honda DBL yang ikut memanaskan peta persaingan DBL Play Skills Competition (DBL Play SC). Hingga hari ini, tercatat ada enam siswa yang ikut berpartisipasi di kompetisi fundamental online tersebut.

Di balik keaktifan para siswa itu ada peran sekolah yang begitu besar. Ya, SMAN 2 Palu memang memberikan support penuh pada tim basket sekolah. Termasuk ketika mendengar DBL Indonesia membuat kompetisi basket virtual. Mereka langsung mendukung para siswa yang mau ikut.

Kepala sekolah SMAN 2 Palu, Eddy Siswanto menyebut selama ini sekolahnya belum berkesempatan mengikuti kompetisi Honda DBL. Sebab, kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia itu belum dihelat di Sulawesi Tengah. Padahal, bagi Eddy, bisa ikut kompetisi DBL merupakan pride tersendiri buat sekolah pesertanya.

"Jadi ketika ada kompetisi virutal ini, kami dukung penuh siswa yang mau ikut. Kami bersyukur sekali akhirnya bisa ikut kompetisi yang digelar DBL Indonesia. Di kota Palu selama ini belum ada penyelenggaraan semacam ini," ujarnya.

Dukungan penuh itu di antaranya ditunjukkan lewat pemberian latihan khusus untuk siswa yang ikut. Pak Kepsek bahkan mendatangkan tim pelatih dari luar kota.

Bukan hanya itu. SMAN 2 Palu juga memberikan bola bagi tiap anak-anaknya yang ikutan DBL Play Skills Competition. Sehingga mereka bisa melakukan latihan di rumah juga.

"Yang membuat saya bangga adalah meski mereka aktif kegiatan non-akademik, secara akademik nilai mereka juga sangat bagus. Mereka anak-anak yang luar biasa," ungkap Eddy.

Selain Eddy, ada juga sosok coach Affin Rizal yang mengajak anak asuhnya berpartisipasi di DBL Play Skills Competition. Ia sendiri mendengar kabar kompetisi ini dari temannya. 

"Saya selalu mengikuti perkembangan DBL lewat sosial media. Sebab dari DBL kan selama ini banyak lahir pemain timnas lahir. Saya harap anak-anak saya bisa mendapatkan kesempatan itu nantinya," ungkap Affin.

Selain itu, coach Affin juga mengaku memiliki misi khusus ketika dihelat DBL Play Skilss Competition ini. Ia ingin skuadnya merasakan bahwa mereka masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan pemain lain dari daerah lainnya.

Sebab minimnya kompetisi basket antar pelajar di Palu membuat para pemain SMAN 2 seringkali merasa paling jago. Wajar, sebab mereka kerap bertemu tim itu-itu saja. Yang kekuatannya sudah mereka pelajari selama ini. 

"Dengan ikut kompetisi level nasional seperti ini, kami juga akan tahu kelemahan dan kekurangan. Dari sana kan kita belajar dan melakukan perbaikan,” pungkasnya.(*)

Populer

Menang, SMAN 1 Pelaihari Tantang SMA Don Bosco Banjarmasin di 8 Besar
Muhammad Ismu Johan: Jadi Capo Harus Kreatif Saat Memimpin Suporter
Verrel Hans Rindu 'Hangout ' Bareng Skuad SMAN 7 Banjarmasin
Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024
BMD Kembali Raup Hasil Positif