Sebelum masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), skuad putri SMAN 5 Kota Jambi (Lima) telah kembali berlatih dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Namun, sejak PPKM dengan tingkatan level diterapkan, sementara ini coach Triani Nurmawati harus menghentikan latihan tim.
“Baru seminggu terakhir ini saya liburkan latihannya,” ucapnya. Kendati tidak berlatih secara bersamaan, coach Triani tetap mencari cara agar anak didiknya tetap mendapatkan menu latihan. Pelatih berusia 25 tahun itu membuat latihan private buat para pemainnya. Dengan beragam ketentuan.
Untuk latihan dalam jumlah terbatas sendiri dilakukan empat kali dalam seminggu. “Saya jalankan private di sekolah, bagi yang diizinkan orang tuanya. Latihan juga saya batasi, hanya maksimal lima orang, dilakukan secara bergantian tiap harinya,” terangnya.
Coach Triani dan skuadnya di DBL Jambi Series 2019
Ketika latihan private, coach Triani juga menerapkan prokes yang sama dengan latihan tim sebelum masa PPKM. Dirinya menyiapkan disinfektan, alat cek suhu, hingga oximeter. “Ada tempat cuci tangan dan bola disemprot disinfektan sebelum latihan,” cetusnya.
Di sisi lain, jika ada pemain yang tidak diizinkan private, ia tetap memberikan tugas, agar anak didiknya tetap menjaga kondisi fisiknya. “Buat yang tidak bisa latihan langsung, mereka saya kasih menu latihan freeletics,” sambungnya.
Skuad putri Lima berhasil tembus final DBL Jambi Series 2019 (DBL Indonesia)
Coach Triani sendiri sekarang ini memang sedang mempersiapkan skuadnya demi bisa kembali berlaga di berbagai kompetisi termasuk DBL. Perubahan komposisi jadi pekerjaan rumah utamanya.
Apalagi pada perhelatan DBL seri Jambi musim sebelumnya mereka bisa tembus final untuk pertama kali. “Kalau dari postur kita lebih mumpuni, dan ada beberapa rahasia yang belum bisa saya bocorkan,” pungkasnya. (*)