Melawan juara bertahan memang bukan hal yang mudah, tetapi bukan tidak mungkin juga dapat mengalahkan mereka. Sama dengan apa yang dirasakan oleh SMAN 6 Jakarta (Mahakam) yang harus bersua SMA Bukit Sion (Buksi) di babak big eight ini. Untuk memperebutkan posisi fantastic four, mereka harus jual beli serangan Senin (18/10) siang nanti.
Pun begitu, Mahakam tak ngeri berhadapan dengan sang juara bertahan. Belajar dari pengalaman pertandingan perdana mereka, kini Mahakam sudah berbenah diri dengan memperkuat lini bertahan mereka. Ditambah, pelatih mereka, Muttaqien Said, yang selalu menggeber tim besutannya untuk terus mempertebal daya bertahan mereka.
“Evaluasi kita memang banyak, tapi saya tekankan terus ke anak-anak untuk tidak cepat puas. Jadi, siapapun lawannya nanti, kita siap hadapi,” tutur coach yang akrab disapa Taqien ini. Selain itu, coach Taqien juga menekankan pada kerjasama timnya. Menurut dia, semua pemain harus mendapatkan kesempatan bermain yang sama. “Roster atau bench punya kesempatan bermain yang sama, mereka harus seimbang,” tambahnya.
Ini juga diamini oleh Dama Pranaja, kapten Mahakam. Ia menuturkan bahwa kerjasama tim yang ia pimpin sudah lebih matang dibanding pertandingan pertama mereka. “Defense kita juga lebih efektif, pokoknya sudah belajar banyak dari kesalahan game pertama,” jelasnya.
Sudah berbenah diri dengan baik paska melawan SMAN 8 Jakarta (Bukit Duri), Mahakam kini siap menghadapi tantangan selanjutnya. “Kita sudah perbaiki diri sejak lawan SMAN 8 (Bukit Duri) kemarin dan siap melawan Buksi sekarang,” pungkas Dama. (REN)