Songomania sukses bikin penonton di DBL Arena Surabaya geleng-geleng kepala. Suporter dari SMAN 9 Surabaya itu pantang membawa konsep dan ide yang sudah pasaran. Saat menemani tim basketnya berlaga dalam playoffs, Songomania mengajak semua orang di tribun untuk main tetris. Kok bisa?
Koreo kertas yang mereka bawa hari ini bukan sembarang koreo. Arek-arek Songo mengilustrasikan permainan tetris. Lengkap dengan balok penyusunnya. Seperti tampilan gim digitalnya, balok tetris milik Songo juga bergerak. Tetris raksasa itu juga mendorong penonton menebak-nebak tulisannya.
“Jadi kita itu membawa koreo tetris yang masih berhubungan dengan koreo 3D-nya. Kalau setelah main tetris biasanya kan ada karakter muncul. Nah, koreo 3D itu ibaratnya penutupan tetris,” ujar Raski Prabowo, capo Songo Mania.
Balok tetris milik Songo membentuk sebuah kata. Yaitu “Legend.” Yang menjadi sambungan dari koreo kertas sebelumnya, bertuliskan “Greatness Belongs to Legend.” Sementara itu, koreo 3D-nya merupakan karakter ciptaan hasil imajinasi tim kreatif Songo. Yang terinspirasi karakter Mortal Kombat.
Merancang konsep koreo yang rumit juga butuh perhitungan sulit. Raski dan tim kreatif Songomania harus meletakkan koreonya di barisan yang pas. Jika tidak, pesannya tak akan tersampaikan. Serta tampilan hurufnya tak akan terlihat jelas.
“Tadi sempat deg-degan, tapi aku sama teman-teman terus mantau waktu koreonya ditampilkan,” lanjut Raski.
Baca Juga: Telu Mania Panggil Bantuan Sparta untuk Semangati Smaga
Meskipun lelah karena banyak atraksi koreo yang dilakukan, 800 orang Songomania tidur dengan full senyum hari ini. Pasalnya, SMAN 9 Surabaya berhasil merebut satu tempat untuk Sweet Sixteen. Arek-arek Songo tentunya mengaku bangga dengan penggawa sekolahnya yang sudah berjuang keras di lapangan meskipun mereka dilanda sakit.
“Senang sekali karena banyak kemajuan, tetap main dengan hati dan terus semangat,” tutup Raski.
