MAKASSAR - Final party yang akan mempertemukan SMA Zion Makassar (Zion) dan SMAN 11 Makassar (Eleven), Sabtu (31/8) nampaknya akan berlangsung seru. Bagaimana tidak, mereka sebelumnya sudah pernah bertemu di musim lalu pada babak sweet sixteen. Kala itu Zion berhasil melengserkan Eleven dan menjadi champion Honda DBL South Sulawesi Series 2018.

Menyimpan misi dendam tahun lalu, kini Eleven bangkit dan punya misi membalas dendam. Berbeda pot, jadi alasan Zion dan Eleven baru bisa bertemu pada partai final. Di bawah asuhan coach Kurniawan Hazairin, Eleven berharap mampu mewujudkan mimpi menjadi champion.

Persiapan yang matang telah dilakukan. Usaha keras mereka terbukti pada tiga laga yang menjadi batu loncatan hingga sampai di titik ini. Jelang laga final, coach Kurniawan perlu menata mental anak-anaknya, pasalnya mereka menghadapi Zion yang notabene jawara bertahan. Meskipun ada kekhawatiran, tapi coach Kurni yakin kalau timnya punya mental juara.

“Yang penting fokus saja pada tim sendiri dan perbaiki kesalahan kemarin. Saya juga ingatkan, jangan sampai di lapangan terbawa suasana dan jadi pecah konsentrasi. Lakukan yang terbaik, sisanya berserah diri saja.” ujar coach Kurni.

Selaras dengan coach Kurni, kapten dari Eleven pun mengungkapkan ambisi besar timnya untuk merebut gelar jawara, “Kami akan berusaha maksimal, sekuat tenaga. Kami juga akan memperbaiki kesalahan kemarin, termasuk meminimalisir foul dalam lapangan.”

Di sisi lain, Zion yang selalu tampil gemilang beberapa tahun terakhir patut was-was. Pasalnya tim yang akan dihadapinya kali ini punya kekuatan yang besar pada musim ini. Meskipun di tahun sebelumnya kandas di babak awal. 

Namun semangat pasukan Zion untuk mempertahankan gelar jadi kunci mereka tampil habis-habisan di partai puncak. Hal itu diakui oleh sang pelatih, Yehezkiel Tangardy. Ia menyebut tak gentar dengan kekuatan sang lawan. 

“Sudah pasti, tekad tim lawan untuk mengalahkan kami itu kuat. Apalagi kami sama-sama ingin jadi jawara. Yang akan kami lakukan adalah mengevaluasi pola permainan kami kemarin.” Pungkas coach Yehezkiel Tangardy. Baik Eleven maupun Zion sama-sama mewaspadai pemain kunci dari tim lawan. Namun strategi mereka masih dirahasiakan dan akan menyimpan sebagai kejutan.

Apakah Eleven mampu mebalaskan dendamnya? Atau Zion bisa mempertahankan gelar champion? Yuk, datang ke GOR Unhas dan jadilah saksi keseruan Final Party Honda DBL South Sulawesi Series 2019.

Populer

Biodata Mahalini, Jebolan Indonesian Idol yang akan Tampil di DBL Fest 2024
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Etnis Marind-Anim: Pewaris Gen ’Raksasa’ dan Postur Atletis
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Ke Amerika! Ini Skuad Elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024