Perjuangan Rafi Bepasha di Kopi Good Day DBL Camp 2025 patut diacungkan jempol. Pasalnya, ia harus menjaga staminanya untuk tes Akmil di tengah sibuknya jadwal latihan pemusatan latihan pelajar terbesar se-Indonesia ini.
Perjuangannya ini pun turut diamini oleh Bintang Okta, Ibundanya. Bintang datang di waktu pengumuman Top 50 Campers Kopi Good Day DBL Camp 2025. Ia ingin melihat anaknya berlatih di tahun pertamanya pada DBL Camp ini.
Namun, sayang, pemain SMAN 6 Jakarta itu belum beruntung. Ia harus tersisih dari persaingan menuju ke 50 campers terbaik. Bintang tetap mengapresiasi perjuangan anaknya hingga titik ini.
Baca juga: Jalani Camp Sambil Tes Akmil, Ini Cerita Mimpi Banyak Rasa si Rafi Bepasha!
“Kami sekeluarga selalu mendoakan yang terbaik untuk Rafi. Kami percaya kalau Rafi sebenarnya bisa. Mungkin ini yang terbaik untuk dia agar dia bisa lebih terpacu di sisa hari-hari DBL Camp ini,” ujar Bintang.
Lebih jauh, Bintang berharap anak sulungnya tersebut bisa mengerahkan kemampuan maksimalnya di DBL Camp. Meskipun ia dan Rafi sendiri mengetahui bahwa hal tersebut mungkin berat dilakukan. Sebab, fokus Rafi sempat terpecah karena harus belajar dan latihan untuk tes Akmil di saat yang bersamaan.
Rafi sendiri memang dikenal aktif dan berprestasi di bidang olahraga. Selain basket, ia juga sempat bersepeda bersama Ayahnya semasa hidup. Saat itu, Rafi masih duduk di bangku SMP.
“Rafi selalu berikan yang terbaik di semua hal yang ia coba. Saat pandemi, dia atlet junior binaan ISSI DKI untuk road bike. Tapi saat SMA dan pandemi selesai, basket SMAN 6 Jakarta lumayan menyita waktu, jadi nggak sempat sepedaan lagi,” ujar Bintang.
Baca juga: Dipanggil Paling Akhir Saat Top 50 Campers, IGN Putu Krisnanjaya Sempat Galau!
Setelah menekuni sepeda bersama Ayahnya, kini Rafi memang fokus basket. Namun, Rafi tetap ingat dengan keinginan terakhir Ayahnya sebelum meninggal pada Januari 2025 lalu. Yaitu, menyuruh Rafi untuk masuk Akmil.
Soal Akmil ini, pemain dengan tinggi 177cm itu awalnya tidak ingin menuruti keinginan Ayahnya. Kata Bintang, sang Mama, Rafi kemudian memutuskan untuk tes Akmil ketika Ayahnya telah berpulang. Sekaligus untuk memenuhi keinginan terakhir Ayahnya.
“Waktu itu Rafi diundang jadi bintang tamu di sebuah saluran radio. Dia ditanya soal cita-citanya, dan menjawab mau jadi Taruna. Ternyata suruhan Ayahnya sebelum meninggal berhasil bikin dia berubah pikiran sekarang. Walaupun awalnya nggak mau,” ungkap Bintang.
Saat ini, status Rafi adalah unselected campers di Kopi Good Day DBL Camp 2025. Masih ada kesempatan untuknya merebut gelar DBL Indonesia All-Star. Yaitu dengan jalur Wild Card. Ia harus bersaing dengan ratusan campers lain untuk terpilih menjadi penerima Wild Card DBL Camp musim ini.
Baca juga: Haikal Malik Tembus Top 50 Campers, Bukti Bengkulu Selatan Bisa Bersaing!
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Kopi Good Day DBL Camp 2025 berlangsung pada 29 April sampai 4 Mei 2025 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan. DBL Camp merupakan kamp basket pelajar terbesar di Indonesia.
Selain itu, adapula Kopi Good Day DBL Festival 2025 yang diselenggarakan pada 1-4 Mei 2025 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2024-2025. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Kamu kepo siapa aja yang berangkat ke Kopi Good Day DBL Camp 2025? Cek selengkapnya di bawah ini!