Skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025 mulai menjalani agenda scrimmage perdananya. Mereka melakoni latih tanding melawan salah satu perguruan tinggi unggulan di Kota Pahlawan, Universitas Surabaya (Ubaya) dengan 4x15 menit waktu pertandingan.

Meski berakhir kurang manis, sejatinya skuad besutan Desandrew Pudyo Tinoto Adiwidjojo dan Mega Nanda Perdana itu sempat membuka keran poinnya lebih dulu lewat tembakan tiga angka Ni Kadek Winda Sandia Kanita, pemain SMAN 1 Gianyar. Bahkan pada tujuh menit pertama, skuad DBL All-Star masih memimpin 6-2.

Tak berselang lama, Ubaya justru mengejar ketertinggalan lewat beberapa tembakan tiga angka dan menutup kuarter pertama dengan keunggulan 11-7. 

Sejak saat itu, Ubaya sudah tidak pernah tertinggal. Bahkan di kuarter kedua, DBL All-Star makin jauh tertinggal, yang mana paruh pertama berakhir dengan margin 10 angka (38-28).

Sekalipun skuad DBL All-Star berhasil memperkecil margin lewat back to back tripoin yang dilesatkan oleh Yualita Rency Novia di pembuka kuarter ketiga, Ubaya seolah tidak memberi kesempatan lawan untuk mengungguli mereka. 

Peluang sejatinya kembali tercipta di menit akhir kuarter pemungkas. Saat poin hanya berjarak tiga angka. Sayangnya, peluang yang tercipta gagal terkonversi menjadi poin. Sebaliknya, Ubaya justru menambahkan angka pada detik-detik akhir sebelum peluit buzzer resmi dibunyikan. Alhasil pertandingan berakhir dengan skor 49-44. Kemenangan untuk Ubaya.

“Buat ukuran tim yang baru latihan tiga jam total, mereka sudah cukup bagus. Mereka menjalankan programnya sudah cukup baik, walaupun kadang kurang konsisten aja, sama komunikasinya harus diperbaiki lagi ke depannya,” ucap coach Mega, Asisten Pelatih skuad putri DBL Indonesia All-Star 2025.

Kartika Hatta, selaku kapten dalam gim hari ini pun setuju. Dirinya menegaskan bahwa komunikasi merupakan salah satu permasalahan dalam kekalahan hari ini. 

“Iya, sebenernya kita tuh sudah paham sama sistemnya. Tapi kan kadang pemain itu ada yang improvisasi sistem yang dikasih coach ya, nah di situ kadang masih suka kurang paham satu sama lain. Jadi kayak komunikasinya memang kurang,” ucap pemain yang akrab disapa Tata itu.

Baca Juga: Coach Desandrew Punya Cara Jitu Agar Tim Putri DBL All-Star Segera Padu!

Masih banyak catatan yang harus diperbaiki sebelum akhirnya terbang dan mengikuti kompetisi di Amerika Serikat. Coach Mega menambahkan bahwa dirinya akan terus mengawasi pola latihan anak didiknya, selagi tidak berjumpa.

”Anak-anak ini kan sebagian besar latihan di klub, di situ saya usahakan untuk memantau mereka lewat pelatih masing-masing. Jadi saya perlu tahu menu latihan apa yang mereka jalankan. Dan yang terpenting, mereka juga harus jaga kondisi, karena berangkat ke Amerika juga tinggal sebentar lagi,” pungkas coach Mega.


Potret coach Mega saat mendampingi skuad putri DBL Indonesia All-Star 2025 scirmmage game melawan Ubaya

Setelah training camp pertama usai, masih ada satu agenda training camp lagi yang akan diselenggarakan di Jakarta, tepat sebelum keberangkatan skuad DBL Indonesia All-Star 2025 menuju Amerika Serikat. Dan hal itu, harusnya menjadi kesempatan terakhir mereka untuk berbenah.

Kopi Good Day DBL All-Star 2025 merupakan skuad elite yang terseleksi melalui program Kopi Good Day DBL Camp 2025. Skuad elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025 akan berlatih, belajar, dan bertanding di Chicago, Amerika Serikat pada 2-11 Juni 2025. 

Mereka akan dilatih oleh pelatih Top NBA. Tidak hanya itu, skuad elite DBL All-Star 2025 juga akan mengikuti turnamen melawan tim-tim level SMA di Negeri Paman Sam tersebut. (*)

Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Prouk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa

Populer

Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Indonesia Arena: Stadion Indoor Baru Kebanggaan Indonesia
Training Camp Perdana Kayla Rara dan Komentarnya Soal Skuad All-Star
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Beep Test: Pengertian dan Manfaat untuk Kebugaran