Bagi Anggun Annaila Zahra, perjalanannya di panggung DBL bukan sekadar soal tiga kali juara atau tiga kali amankan gelar MVP. 

Lebih dari itu. Segala momen jatuh bangun Anggun sepanjang tiga musim harusnya jadi bukti bahwa semangatnya dari dalam dirinya memang tidak pernah padam.

Nama Anggun dikenal sebagai salah satu pemain paling konsisten di Palembang. Bersama SMA BSI Palembang, ia berhasil mencatatkan threepeat di DBL South Sumatera dan three times MVP. 

Di atas kertas, prestasi ini kelihatan mulus. Nyatanya, di panggung DBL Camp, Anggun sempat dua kali terhenti pada titik yang sama, hanya sampai Top 24 Campers. Padahal pintu menuju gelar DBL Indonesia All-Star tinggal selangkah lagi.

“Sebenarnya gak pernah sampai hopeless sih. Soalnya banyak banget yang dukung aku, doain, dan support aku. Jadi aku mikir, nggak boleh nyerah. Malah aku jadikan motivasi, kesalahan-kesalahan di dua tahun gagal itu, aku perbaiki pelan-pelan,” cerita Anggun.

Baca Juga: DBL Jadi Tempat Keira Ammabel Membuktikan Diri dan Melawan Stigma!

Pada musim terakhirnya, Anggun sadar ini bakal jadi kesempatan sekaligus pembuktian terakhirnya. Pembuktian kalau mental dan kemampuannya jauh lebih baik dari kegagalan sebelumnya. 

Ia bahkan punya motivasi manis. “Kalau bisa tembus DBL All-Star pas tahun terakhir, katanya bakal dibeliin sepatu sama orang tuaku, terserah aku mau pilih yang mana aja katanya,” ucapnya, lantas tertawa.

Dari situ, Anggun akhirnya mengubah porsi latihan menjadi lebih keras. Dirinya ingin membuktikan kalau tekadnya bukan cuma kata-kata.

“Pas akhirnya lolos All-Star tuh rasanya campur aduk banget. Lega, seneng, terharu. Akhirnya aku bisa masuk DBL All-Star di tahun terakhir aku,” katanya.


Pengumuman skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2025 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta

Bagi Anggun, momen paling ‘loud’ dalam dirinya justru bukan pas namanya dipanggil menjadi MVP atau pas angkat piala. Namun, justru pada pertandingan terakhir di DBL South Sumatera 2024, lalu lanjut seleksi DBL Camp di tahun terakhir. 

“Itu bener-bener aku push limit sih. Aku coba banget pertahanin gelar, biar bisa tiga kali MVP. Terus push limit lagi waktu DBL Camp, biar bisa sampai tembus DBL All-Star,” ujar Anggun.

Baca Juga: Wahyu Titis: 16 Tahun Berteriak Lantang Bersama DBL Indonesia!

Musim ini, DBL genap berusia 21 tahun dengan semangat Let’s Get Loud. Buat Anggun, tema ini bukan cuma soal sorakan di pinggir lapangan, tapi soal semangat yang tidak pernah redup dalam mengejar mimpi. 

Selagi masih ada kesempatan, tidak ada yang tidak mungkin. Sekalipun sudah terjatuh berkali-kali, gerbang mimpi akan selalu terbuka bagi siapa pun yang mau berusaha.

Lewat tema “Let’s Get Loud!”, DBL ingin mengajak semua elemen untuk berani tampil, bersorak, dan menularkan semangat positif dengan lantang. Karena setiap suara berhak didengar dan setiap mimpi pantas diperjuangkan. (*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Serupa ­­Tapi Tak Sama, Ini Beda Aturan Basket 3x3 dan 5v5
Catat! Ini Kota dan Tanggal Penyelenggaraan DBL 2025
DBL Bajak Sekolah Episode 6: Jofinka Pebasket Cantik Alumni SMAN 3 Jakarta
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa