Euforia seketika pecah di antara penggawa SMKN 1 Surabaya (Smeas) selepas menghadapi laga kontra SMAN 1 Sidoarjo (Smanisda) pada Minggu, 14 September 2025.
Mereka sukses menutup pertempuran tersebut dengan hasil akhir yang begitu dramatis, 23-22. Pasukan Smeas sejatinya sempat memimpin dengan margin yang berjarak sembilan poin pada kuarter kedua.
Namun, serangan yang semakin gencar dari kubu Smanisda membuat Smeas harus mengerahkan upaya lebih keras untuk bisa keluar sebagai pemenang dalam pertandingan kali ini.
Pencapaian itu pun kian spesial bagi skuad asuhan Firdaus Abdillah ini. Mengingat, momen ini menjadi kemenangan perdana Smeas dalam beberapa musim terakhir.
“Senang banget soalnya kalau kita kalah lagi tuh banyak banget pressure-nya dari luar. Tapi, pertandingan hari ini juga kita jadiin bahan evaluasi lagi. Jangan pernah puas di awal, pintar-pintar jaga emosi juga” ungkap William Imanuel Aryanta, salah satu pemain Smeas.
Obrolan ringan kami dengan Liam (sapaan karibnya) perlahan berubah menjadi sesi “curhat” saat membicarakan persiapan mereka. Jika menoleh ke belakang, ia dan rekan-rekannya sudah melalui banyak hal untuk bisa menapakkan kaki di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North.
“Persiapannya sih sebenernya bisa dibilang belum cukup karena banyak kendala juga. Kita kan ada lima pemain yang kelas 12, jadi harus magang dan cuma bisa latihan di atas jam enam sore,” cerita Liam.
”Perjuangannya itu berat banget kalau diingat soalnya kita mati-matian buat masukin anak kelas 10 juga,” imbuhnya.
Baca Juga: Peran Besar Mama di Balik Langkah Sultan Brahmantio Bawa Sixers Juara
Benar sekali, musim ini pula menjadi kesempatan perdana Smeas menghadirkan roster berisi kelas 10. Bukan tanpa alasan, sosok berperawakan 185 sentimeter ini menuturkan kalau langkah tersebut ditempuh akibat kurangnya pemain.
“Dari angkatanku dan adik kelas itu banyak yang keluar. Alasannya sih karena ada yang punya problem, nggak di-support orang tua, terus ada yang fokus kuliah juga. Mau nggak mau, kita ambil kelas 10. Bisa dibilang, roster kita dirombak tiap tahun,” ujar Liam.
Di balik jatuh bangun yang dihadapi, Liam merasa bersyukur karena performa yang dimiliki tiap pemain Smeas musim ini terbilang lebih seimbang.
“Kita nggak ada one man show kayak tahun kemarin. Jadi, kita dari segi skor itu bisa dihilat kalau merata. Yang penting, yakin aja sih kalau bisa memenangkan pertandingan, meskipun hampir mustahil buat lanjut terus ke Round 2,” timpahnya.
Harapan pemain bernomor punggung 22 ini bagi Smeas tak akan pernah sirna. Meskipun nantinya belum berkesempatan melesat lebih jauh di musim ini, ia ingin timnya tidak pernah berhenti berbenah diri.
Baca Juga: Ananda Mohamad Tampil On Fire! Ternyata Ini Sosok Inspirasinya…
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day.
Baca Juga: Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Statistik pertandingan ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa lakukan scroll dengan double tap)